REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Personel Direktorat Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polda Sumut, Brigadir Abdul Geofron Ahmad, dikeroyok, Rabu (14/6) malam. Polisi menyebut oknum prajurit TNI AL terlibat dalam pemukulan itu, namun pihak Lantamal I membantahnya.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, pengeroyokan tersebut terjadi di Jl Veteran Pasar VIII Gang Sepakat, Manunggal, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumut. Akibat kejadian itu, Brigadir Abdul babak belur dan mengalami sejumlah luka. "Saat ini, korban masih dirawat di RS Bhayangkara," kata Rina, Kamis (15/6).
Rina menjelaskan, penganiayaan itu berawal saat Abdul bersama rekannya dari Satuan Sabhara Polrestabes Medan, Brigadir Polisi Yudi melakukan penangkapan terhadap seseorang berinisial Al. Laki-laki itu diamankan di Jl Marelan, Pasar IV, Rengas Pulai, Medan Marelan, Ahad (11/6), karena diduga merupakan mekanik atau teknisi mesin judi jackpot. "Saat akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap Al, dia melarikan diri dan meninggalkan sepeda motornya," ujar Rina.
Sepeda motor tersebut beserta peralatan mesin judi jackpot milik Al kemudian diamankan oleh Abdul ke rumahnya di Jln AMD, Rengas Pulau, Medan Marelan. Tiga hari berselang, Rabu (14/6) sekitar pukul 17.00 WIB, saat Abdul berangkat kerja dan melintas di Jl Veteran Pasar VIII, sepeda motornya dihentikan dua orang yang dikenalnya, yaitu Praka S dan T.
Mereka mengajak Abdul ke rumah Praka S di Jl Veteran Pasar VIII Gang Sepakat. Setibanya di gang itu, Abdul mendengar Praka S menelepon rekannya, Serka F, personel Marinir. Abdul yang merasa tidak aman kemudian berusaha kabur dengan berjalan kaki. Sementara sepeda motor yang dikendarai Abdul diambil oleh Praka S.
Korban pun dikejar oleh Praka S dan T. Secara bersamaan, muncul dari depan korban, Serka F dan Al.
"Pada saat itu, Al langsung memukul bagian kepala korban dengan menggunakan kayu. Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka robek di bagian kepala dan korban terjatuh. Saat terjatuh, para pelaku langsung bersama-sama memukuli korban," kata Rina.
Abdul yang terluka parah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut. Hingga saat ini, dia masih dirawat di sana.
Polisi pun masih menyelidiki kasus ini. Rina belum bisa menjelaskan alasan Brigadir Abdul melakukan penangkapan di wilayah itu dan membawa hasil tangkapan ke rumahnya. "Masih dalam pendalaman," ujar dia.
Sementara itu, Lantamal I Belawan membantah prajurit TNI AL ikut memukuli Brigadir Abdul. Kadispen Lantamal I Belawan Mayor Laut (KH) Sahala Sinaga mengatakan, prajuritnya hanya kebetulan berada di lokasi. "Yang bersangkutan dipukuli warga karena diteriaki sebagai maling. Kebetulan anggota kita ada di sana," kata Sahala.
Sahala mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan dan mendatangi korban di RS Bhayangkara. Dia pun sempat menanyakan kejadian tersebut langsung kepada Brigadir Abdul.