Kamis 15 Jun 2017 18:07 WIB

SBY Tersinggung Demokrat Dianggap 'Mualaf' Pancasila

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Presiden Kelima Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku sangat tersinggung atas anggapan pihak lain terhadap Partai Demokrat. Dia atas nama partai kurang setuju apabila terdapat pihak yang menganggap Demokrat 'Mualaf' dalam Pancasila maupun kebinekaan.

"Saya tersinggung Demokrat Dianggap pendatang baru dalam hal ini, seolah-olah menjadi 'mualaf' dalam hal Pancasila dan kebhinekaan," ujar Ketua Umum Partai Demokrat ini dalam acara Safari Ramadhan di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (15/6).

Menurut SBY, Pancasila sudah menjadi bahan dasar atau formasi dari pembentukan Partai Demokrat saat pertama kali didirikan. Hal ini lebih tepatnya saat Demokrat dibentuk pada 9 September 2001 lalu. Untuk itu, dia mengatakan, Pancasila maupun perihal kebinekaan bukanlah sesuatu yang baru bagi partainya.

Saat ini pemerintah sedang gencar menyosialisasikan Pancasila dan kebinekaan. Melihat rencana dan upaya pemerintah ini, SBY menyatakan pandangan positifnya. Segala niat baik pemerintah seperti ini patut didukung oleh siapapun, termasuk darinya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement