REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain menjalankan program Jemput Zakat, pada Ramadhan kali ini DD juga mengirimkan dai mereka ke luar negeri selama bu lan suci Ramadhan. Tahun ini adalah yang kelima kalinya lem baga itu mengirimkan dai ambassador ke mancanegara secara berturut-turut sejak 2013, melalui Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa). Hingga saat ini, program pengiriman dai tersebut telah tersebar ke 25 negara.
Direktur DD Imam Rulyawan menuturkan, tahun ini lembaga sosial yang dipimpinnya memberdayakan 20 dai yang ditugaskan untuk mensyiarkan zakat di 20 negara. Menurut dia, DD telah membekali para dai itu dengan persiapan yang matang sehingga mereka bisa menjalankan misi dakwah tersebut dengan baik.
"Tujuan program ini adalah menyampaikan pesan-pesan Islam yang rahmatan lil 'alamin, Islam yang damai, Islam nusantara yang moderat. Itu yang menjadi misi utama kami," ungkap Imam kepada Republika.co.id.
Head of Cordofa Ahmad Fauzi Qosim mengatakan, sebelum ditugaskan ke luar negeri, para dai ambassador terlebih dulu dibekali pelatihan yang disampaikan oleh jajaran dewan syariah, direksi, serta manajemen DD. Materi dalam pelatihan tersebut antara lain mencakup pembahasan ziswaf (zakat, infak, sedekah, dan wakaf), fikih minoritas, fikih ikhtilaf, pemberdayaan ziswaf, serta berbagai materi lainnya.
Dia mengungkapkan, syiar zakat Ramadhan tahun ini dilaksanakan di 20 negara. Kedua puluh negara itu adalah Hong Kong, Macau, Korea Selatan, Australia, Amerika, Timor Leste, Tiongkok, Thailand, Selandia Baru, Filipina, Malaysia, Myanmar, Prancis, Italia, Yunani, Suriname, Brunei Darussalam, Taiwan, Inggris, dan Jepang.
"Dalam menjalankan program dai ambassador ini, kami juga menggandeng mitra-mitra di luar negeri. Di antaranya adalah KBRI dan KJRI, organisasi nonpemerintahan setempat, serta kantor perwakilan atau cabang DD di mancanegara," ujar Fauzi. Selama berada di luar negeri, para dai ambassador itu tidak sekadar mengisi kajian keislaman. Mereka juga menjadi imam shalat sunah Tarawih dan shalat Ied, melakukan pembinaan mualaf, syiar zakat, dan memperluas pengembangan jaringan dakwah internasional. Di samping itu, mereka juga ditugaskan untuk menginisiasi pembentukan Is lamic Learning Center (Pusat Pembelajaran Islam) di berbagai negara, dan menjalankan peran sebagai diplomat kemanusiaan untuk masyarakat dunia.
Selain mengirimkan dai ke ber bagai belahan dunia, Cordofa juga turut meramaikan dakwah nusantara dengan memberdaya kan 135 orang dai lokal di setiap penjuru nusantara. Ada berbagai program yang dijalankan oleh para dai lokal itu, antara lain Forum Halaqah Quran, Dai Bina Sahabat Pedalaman, Dai Samu dra, Bina Santri Lapas, Bina Ro hani Pasien, Dai Perkantoran, Dak wah on Air, dan Dai Komu nitas.
"Melalui semua program itu, kami berharap nilai-nilai ziswaf bisa tersebar luas di setiap pen juru Indonesia," tutur Imam.