REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Polsek Metro Tamansari Jakarta Barat menghentikan kasus wanita nyaris tanpa busana VM (26) yang berjalan kaki di depan umum lantaran mengalami gangguan jiwa berat.

"(Hasil medis) sudah keluar hasilnya dia menderita skizoafektif," kata Kapolsek Metro Tamansari Ajun Komisaris Besar Polisi Erick Frendriz saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Erick mengungkapkan VM juga mengalami gangguan kepribadian emosional yang tidak stabil tipe ambang. "Lantaran 44 (gangguan jiwa) tidak bisa dilanjutkan penyelidikannya," ujar Erick.

Erick mengatakan polisi telah menyerahkan VM kepada pihak keluarga di Jakarta Utara untuk dilakukan pengobatan terkait gangguan jiwa tersebut. Erick menjelaskan VM tidak memiliki pekerjaan dan menghuni salah satu unit apartemen di kawasan Kuningan Jakarta Selatan. Namun hasil pemeriksaan telepon selular wanita itu dibiayai seorang pria berinisial IK sekitar Rp20 juta per bulan.

Polisi perwira menengah itu menambahkan VM telah tiga kali tidak menggunakan busana di depan umum yakni di apartemen, apotek kemudian minimarket dan Mangga Dua. "Kata dia (VM) mendapatkan bisikan halus," ungkap Erick.

Sebelumnya, seorang wanita yang berjalan kaki hanya mengenakan pakaian dalam kemudian masuk ke salah satu apotek pada Jumat (2/6) malam. Usai ke apotek, wanita itu berjalan kecil menghindari orang berupaya merekam menggunakan telepon selular di sekitar lokasi kejadian.

Kemudian wanita muda itu menumpang taksi meninggalkan lokasi kejadian. Petugas mengamankan VM di salah satu apartemen kawasan Jakarta Selatan guna pemeriksaan lebih lanjut pada Senin (5/6).

Ikuti Whatsapp Channel Republika