Jumat 16 Jun 2017 23:00 WIB

PSU Puncak Jaya Diwarnai Penundaan Hingga Penembakan Pesawat

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ratna Puspita
Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua.
Foto: Antara/Andika Wahyu
Bandara Mulia, Puncak Jaya, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengatakan pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) di Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, telah selesai pada Kamis (15/6). Meski demikian, masih ada sejumlah insiden pascapelaksanaan PSU. 

Hasyim mengkonfirmasi adanya serangan terhadap pesawat Susi Air pada Jumat (16/6). Serangan tersebut terjadi di Bandara Lumo, Kabupaten Puncak Jaya pukul 09.00 WIT. 

Pesawat itu diketahui membawa personil Brimob yang baru menyelesaikan pengamanan PSU di Distrik Lumo. Pesawat akan melakukan perjalanan ke Bandara Mulia. 

Menurut Hasyim, pesawat ditembak oleh orang tidak dikenal saat take off. Tembakan sempat mengenai ban dan badan pesawat.

Meski demikian, pesawat tetap mengudara dan berhasil mendarat di Bandara Mulia dengan selamat. Insiden itu tidak menimbulkan korban jiwa. 

Insiden lainnya, Hasyim menyebutkan, seorang korban meninggal akibat terkena anak panah di Distrik Mewoluk. Korban yang merupakan pendukung pasangan calon nomor tiga tewas terkena panah di kepala dan perut. 

"Meski hanya PSU, ketegangan di Puncak Jaya Tinggi. Sebab, hasil perolehan suara di PSU ini mempertaruhkan unggul atau tidaknya paslon di Pilkada Puncak Jaya," ujar Hasyim kepada Republika di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (16/6). 

Dia mengatakan PSU juga dilaksanakan dengan sistem noken di semua TPS. Akibatnya, ketika dilaksanakan, masyarakat saling mengklaim perolehan suara kandidat jagoannya masing-masing. 

Hasyim menambahkan proses PSU di Puncak Jaya juga sempat mengalami penundaan. Sebelum dijadwalkan pada Kamis, PSU sempat akan dilaksanakan pada Rabu (14/6).

Namun, Hasyim mengatakan, PSU dilaksanakan pada Kamis karena proses pelatihan petugas penyelenggara belum selesai. Sebelum PSU, dia menyebutkan, sempat terjadi kerusuhan. 

Sekarang, PSU sudah selesai. "(Proses) Akan dilanjutkan ke rekapitulasi hasil pemungutan suara tingkat kabupaten pada Sabtu (17/6)," ujar Hasyim.

Pilkada Puncak Jaya diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati. Ketiganya yakni paslon nomor urut sath Ysutus Wonda-Kirenius Telenggen, paslon nomor urut dua Henok Ibo-Rinus Telenggen dan paslon nomor urut tiga, yakni Yuni Wonda-Deinas Geley. 

PSU di Puncak Jaya dilakukan di 72 TPS yang berada di enam distrik. Keenam distrik tersebut yakni Dagai, Lumo, Yamoneri, Mulanikime, Ilamburawi dan Yambi. Jumlah DPT yang tercatat di enam distrik tersebut sebanyak 31.240 pemilih. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement