Sabtu 17 Jun 2017 00:20 WIB

Empat Jalan Tol di Banten akan Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ilham Tirta
Pembangunan jalan tol (ilustrasi).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Pembangunan jalan tol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mendorong penyelesaian pembangunan empat jalan tol baru di Provinsi Banten. Keempatnya adalah tol Serang-Panimbang (83,6 km), Kunciran-Serpong (11,19 km), Serpong-Cinere (10,14 km), dan Serpong-Balaraja (30 km).

"Peningkatan konektivitas antar wilayah di Provinsi Banten ini dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi berkualitas, mengurangi kemiskinan dan membuka lapangan kerja," kata Kepala biro komunikasi publik Kemenpupera, Endra S. Atmawidjaja melalui siaran pers, Jumat (16/6). Apalagi, Banten merupakan bagian dari penyangga Ibu Kota Jakarta.

Ia menjelaskan, tol Serang-Panimbang direncanakan akan dimulai konstruksinya pada tahun ini dan ditargetkan selesai pada 2019. Ruas tol yang akan menghubungkan setidaknya empat kota/kabupaten otonom (Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang) ini diharapkan juga bisa menggerakkan ekonomi baru pada kawasan strategis kota/kabupaten.

Kehadiran tol tersebut juga diyakini dapat meningkatkan aksesibilitas menuju Banten bagian selatan dan mendukung salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas yang dikembangkan pemerintah, sekaligus menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)/Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung.

Untuk membangun tol sepanjang 83,67 km ini, kata dia, dibutuhkan dana Rp 3,56 triliun. Proyek ini nantinya akan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Serang-Panimbang. Hingga saat ini Tol Serang-Panimbang masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres 83,91 persen.

Jalan Tol lainnya yang tengah dibangun adalah Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,19 km, yang tengah dibangun oleh PT Marga Trans Nusantara dengan biaya pembangunan Rp 1,26 triliun. Menurut pihaknya, jalan Kunciran-Serpong akan sangat mendukung dunia usaha termasuk daerah-daerah yang tengah berkembang seperti Karawaci, Cikupa, dan Kota Baru Maja. Saat ini, jalan tol yang merupakan bagian Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) masih dalam pembebasan lahan dengan progres mencapai 42,67 persen.

Konektivitas Kotabaru Maja yang digadang-gadang menjadi pusat pertumbuhan baru di Banten akan dilayani ruas jalan dari Parung Panjang dan Jalan Tol Serpong-Balaraja. Jalan Tol Serpong-Balaraja akan dibangun dan dioperasikan oleh PT Trans Bumi Serbaraja dengan total panjang 30 km. Pembangunan tol ini terbagi menjadi tiga seksi dengan biaya pembangunan sebesar Rp 2,7 triliun.

"Ini akan memungkinkan terjadinya perbaikan ekonomi masyarakat di Kabupaten Tangerang sisi selatan dan utara. Bahkan, beberapa daerah, Kecamatan Cisauk, Legok, Panongan, Jambe, Tigaraksa, hingga Balaraja mulai dilirik pengembang," ujar dia.

Ruas tol prioritas lainnya di Banten adalah Tol Serpong-Cinere dengan biaya pembangunan Rp 881 miliar dengan panjang 10,14 km yang akan dibangun oleh PT Cinere Serpong Raya. Tol yang direncanakan mulai beroperasi pada 2019 ini hingga saat ini masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres 35,31 persen.

Selain jalan tol, jalan lintas pantai selatan Banten juga ditangani sepanjang 197,85 km yang telah dilaksanakan sejak 2013. Ditargetkan, proyek senilai dan Rp 896,97 miliar tersebut selesai pada akhir 2017.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement