Sabtu 17 Jun 2017 13:13 WIB

Kebijakan Sapi Bakalan Impor Pukul Peternak Lokal NTT

Red: Nur Aini
  Pekerja memberi makan sapi impor.
Foto: Antara/Zabur Karuru
Pekerja memberi makan sapi impor.

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG -- Kepala Seksi Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Kupang Yulius Umbu, mengatakan pasokan sapi yang dikirim antarpulau dari Provinsi Nusa Tenggara (NTT) terkena dampak pengurangan akibat kebijakan impor sapi bakalan dari luar negeri oleh pemerintah pusat.

"Impor sapi bakalan dari luar yang membanjir di Jakarta membuat rekomendasi sapi dari NTT kurang laku sehingga untuk saat ini banyak pengusaha tidak bisa mengirim," katanya di Kupang, Sabtu (17/6).

Ia mengatakan, beberapa bulan lalu pemerintah pusat telah membuka kran impor sapi bakalan secara besar-besaran untuk mengantisipasi kebutuhan dalam bulan Ramadhan dan Lebaran. "Sapi-sapi yang diimpor itu sekarang lagi dalam masa panen," katanya.

Menurutnya, kebijakan impor sapi dengan harga 80 persen berdampak pada berkurangnya rekomendasi sapi dari NTT ke daerah tujuan potensial seperti Jakarta karena menjadi kurang bisa bersaing.