Ahad 18 Jun 2017 07:09 WIB

Djarot Upayakan Pasar Jakarta Miliki Penyimpanan Berteknologi

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kanan).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengupayakan agar pasar-pasar di Ibu Kota memiliki penyimpangan berteknologi kendali atmosfir (control astmosfer storage) sehingga bahan pokok dapat ditampung ketika musim panen raya dan harga tetap stabil.

"Pasar Jaya sudah punya mesin penyimpanan dengan teknologi control atmosfer. Ini bisa menampung 60 ton," kata Djarot saat meninjau Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta Timur, Sabtu (17/6).

Jika harga komoditas bahan pokok jatuh di bawah harga acuan maka pemerintah dan BUMD, seperti Pasar Jaya, dapat menyerap komoditas tersebut sehingga petani tidak merugi dan harga tidak bergejolak.

Menurut dia, harga bahan pokok selain murah untuk konsumen, juga harus tetap wajar untuk petani dan sesuai dengan harga acuan.

Saat ini, sejumlah komoditas seperti bawang merah turun harga dengan kisaran Rp11 ribu per kilogram di Brebes dan cabai merah keriting di beberapa kabupaten Pulau Sumatra dengan harga bervariasi mulai Rp2.000,00 hingga termahal Rp10 ribu/kg.

Dengan adanya penyimpanan tersebut, Djarot mengatakan, hasil panen petani dapat terserap dan membuat komoditas tetap segar hingga jangka waktu 1 bulan untuk dijual.

"Kami sudah bangun dan kerja sama dengan Brebes, Jawa Tengah, untuk bawang merah. Dalam 1 bulan kondisinya masih bagus dan "fresh". Artinya, sudah teruji dan ini teknologi dalam negeri. Pak Menteri Pertanian minta kalau perlu mengadakan mesin ini," kata Djarot. 

Menjelang 7 hari sebelum Lebaran, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak ingin harga komoditas bahan pokok bergejolak, terutama karena Jakarta dianggap sebagai parameter yang menentukan kondisi pangan di kabupaten atau kota lain.

"Kita lihat kondisi di DKI Jakarta, begitu terjadi kekurangan akan ada gejolak di daerah lain. Beras, gula, bawang, indikatornya sangat dilihat dan ditentukan dari pasar induk. Peranan food station Cipinang memang luar biasa dalam keseimbangan ini," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Berdasarkan laporan Gubernur, stok beras di Jakarta mencapai 39.767 ton (dengan batas aman 30.000 ton), gula pasir sebanyak 432 ton, dan minyak goreng 422.000 liter.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement