REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Serangan yang tampaknya menargetkan pejalan kaki di dekat Masjid Finsbury Park, wilayah utara London, terjadi pada Senin (19/6) dini hari. Peristiwa ini merenggut satu orang tewas dan delapan lainnya dilaporkan terluka.
Menurut laporan, serangan terjadi dengan menggunakan sebuah mobil van. Pelaku menabrak pejalan kaki yang berada di atas trotoar. Saat itu, sekumpulan orang yang berada di lokasi kejadian baru saja selesai melaksanakan ibadah shalat tarawih.
Dewan Muslim Inggris mengatakan, pelaku dengan sengaja menargetkan jamaah masjid. Demikian dengan Kepolisian Metropolitan London yang meyakini bahwa serangan mobil van ini mengarah pada terorisme, yang sudah direncanakan sejak lama.
Seorang saksi mata bernama Abdul Rahman mengatakan pelaku serangan itu adalah seorang pria. Pelaku terlihat keluar dari mobil dan mencoba melarikan diri dari lokasi kejadian. "Saat pria itu keluar dari mobil dan hendak melarikan diri, ia berkata 'saya ingin membunuh Muslim' dan beberapa kali kalimat yang sama terucap dari mulutnya," ujar Abdul Rahman kepada BBC, Senin (19/6).
Pelaku serangan berhasil ditangkap beberapa saat setelah kejadian, yaitu tepatnya pukul 00.20 waktu setempat. Sejumlah orang mencoba menahan pria itu hingga polisi tiba di lokasi kejadian.
Beberapa saksi lainnya juga mengatakan, bahwa ada pelaku lainnya yang terlibat dalam serangan itu. Namun, polisi mengatakan, dalam tahap awal penyelidikan ini, belum ada tersangka lain kecuali satu orang yang telah ditangkap beberapa saat setelah serangan.
Serangan yang menargetkan jamaah masjid di Inggris kali ini diduga sebagai bentuk Islamofobia yang dalam beberapa waktu belakangan berkembang di negara itu. Perdana Menteri Theresa May mengatakan, bahwa kejadian ini merupakan serangan teroris yang potensial dan harus diselidiki lebih dalam.
Wali Kota London Sadiq Khan meminta, agar seluruh umat Muslim di Ibu Kota Inggris itu untuk tetap tenang. Ia mengatakan, sejumlah petugas keamanan dari kepolisian telah dikerahkan secara lebih maksimal di sejumlah lokasi yang dinilai rawan.
"Warga di London harus tetap tenang dan waspada. Meski kami belum mengetahui secara detail tentang serangan ini, namun kami meyakini pelaku dengan sengaja menargetkan mereka yang tidak bersalah dan banyak diantaranya baru saja menyelesaikan sholat Tarawih," jelas Khan.
Sebelumnya, serangan terror telah terjadi di London dalam satu bulan terakhir. Sebelumnya, kejadian yang terkait dengan kejahatan mengerikan itu berlangsung di Jembatan London dan Pasar Borough, tepatnya pada 3 Juni lalu. Sebanyak tujuh orang tewas dan 48 lainnya terluka dalam peristiwa ini. Sebanyak 36 di antara korban yang luka mendapat perawatan di rumah sakit karena kondisi luka yang serius.