Senin 19 Jun 2017 16:07 WIB

Terduga Teroris Bima akan Menyerang di Malam Ramadhan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Teguh Firmansyah
Densus tangkap anggota ISIS (ilustrasi).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Densus tangkap anggota ISIS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Waka Polda NTB Kombes Pol Imam Margono mengatakan, tiga terduga teroris yang ditangkap di Bima, NTB, pada Sabtu (17/6) berencana melaksanakan aksi terornya pada bulan suci ramadhan ini. Ketiga terduga teroris berinisial KW (23) dan NH (2), dan RA (25), warga Desa Dore, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, NTB ditangkap Densus 88 Antiteror bersama Brimob Polda NTB.

Imam menjelaskan, ketiga terduga teroris ini memiliki peran yang berbeda. Terduga KW, adalah pelaku utama yang berperan merakit bom dan melakukan survei tempat lokasi penyerangan.  Sedangkan NH, seorang mahasiswa ini berperan sebagai kurir yang membeli bahan-bahan peledak. Ketiga adalah RA yang pernah melakukan aksi teror pada 2012 lalu di Ciputat, Tangerang Selatan.

"Barang bukti yang ditemukan ada di badan terduga KW saat penangkapan yaitu bom rakitan aktif," kata Imam dalam jumpa pers di Mapolda NTB, Senin (19/6).

Selain itu, tim Densus 88 dan Brimob Polda NTB juga mengamankan 24 item barang bukti lain yang ditemukan di rumah KW antara lain empat telepon genggang yang telah dimodifikasi, botol air aki, kanebo berisi serbuk, hingga jam tangan berwarna hitam.

Dari apa yang ditemukan, Imam mengatakan hal ini sudah memenuhi unsur perbuatan tindak pidana terorisme berupa rencana penyerangan terhadap personel dan mako polri di bima dengan bom rakitan.

Berdasarkan pengakuan, terduga KW mengaku sebagai bagian dari kelompok Jamaah Ansarut Daulah Bima yang telah berbaiat kepada ISIS. Terduga KW mengaku mendapat ilmu meracik bom dari internet yang dikirim melalui link telegram Bahrun Naim.

Imam menyebutkan, kelompok ini sudah menyiapkan berbagai skenario penyerangan. Antara lain dengan menyerang dan meledakan Mapolsek Woha untuk merebut senjata, kemudian meledakan polsek Bandara Bima, dan Mapolres Kabupaten Bima.

Imam menambahkan, pada Sabtu (17/6) malam, kelompok ini berencana melakukan percobaan ledakan bom rakitan di Kecamatan Tabaliu, Bima. Namun, niat ini diketahui oleh Densus 88 dan Brimob Polda NTB. "KW punya riwayat ikut pelatihan militer di Poso dan bergabung kelompok Poso sebelum kembali ke Bima," ucap dia

Imam melanjutkan kejadian ini merupakan bukti nyata bahwa ancaman teroris itu nyata adanya dan menuntut kewaspadaan dari semua pihak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement