REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pada Jumat (16/6) lalu, mengatakan, sedang diselidiki terkait kasus dugaan intervensi Rusia dalam pilpres AS 2016 lalu. Namun, belakangan pernyataan dan klaim Trump tersebut dibantah oleh pengacaranya sendiri, Jay Sekulow.
Pada pilpres AS lalu, tim kampanye Donald Trump dikabarkan menjalin kerja sama dengan Rusia. Kabar dan dugaan ini terus bergulir hingga publik AS dikejutkan oleh keputusan Trump memecat Direktur FBI James Comey.
Seperti diketahui, Comey adalah sosok yang memimpin penyelidikan tentang dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Rusia. Ketika dipecat oleh Trump, Comey sedang mengusut kemungkinan keterlibatan penasihat keamanan nasional Michael Flynn dalam skandal tersebut.
Comey telah memberikan kesaksian di depan Komite Intelijen Senat AS terkait pemecatannya. Ia mengaku bahwa Trump meminta kesetiaan dan loyalitasnya sebagai direktur FBI dan menghentikan penyelidikan terhadap Flynn.
Terkait kesaksian Comey tersebut, Trump, pada Jumat (16/6), melalui akun Twitter pribadinya mengatakan sedang diselidiki. "Saya sedang diselidiki karena memecat direktur FBI (Comey) oleh orang yang menyuruh saya memecatnya!," tulis Trump.
Kendati demikian Trump tidak mengungkapkan siapa orang yang sedang menyelidikinya. Namun tampak mempertanyakan integritas Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein, pejabat kehakiman nomor dua yang menunjuk Robert Mueller pada 17 Mei lalu untuk mengawasi dan menyelidiki masalah kolusi tim kampanye Trump dengan Rusia.
Namun klaim Trump perihal penyelidikan dibantah oleh Jay Sekulow, seorang pengacara yang merupakan bagian dari tim Trump untuk menangani tuduhan kolusi dengan Moskow itu.
"Faktanya adalah presiden (Trump) belum dan tidak diselidiki," ungkap Sekulow seperti dilaporkan laman The Independent.
Ia mengaku belum mendapat laporan atau info tentang penyelidikan Trump. "Tidak ada pemberitahuan dari kantor penasihat khusus bahwa presiden sedang diselidiki," ucapnya menerangkan.
Ketika ditanya perihal cicitan Trump yang mengklaim dirinya sedang diselidiki, menurut Sekulow, pernyataan tersebut merujuk kepada hal lain. "Tweet dari presiden tersebut merupakan tanggapan terhadap lima sumber anonim yang konon telah membocorkan informasi ke Washington Post," ujarnya.
Sekulow pun ditanya mengapa Trump tampak begitu risau dan takut dengan penyelidikan bila dia tidak menyembunyikan apapun. Ia secara tegas membela Trump. "Dia tidak takut dengan penyelidikan. Tidak ada penyelidikan terhadap presiden AS," kata Sekulow.
Pernyataan yang saling bertolak belakang antara Trump dengan pengacaranya memancing pendapat bahwa penyelidikan terhadap Trump terkait kolusi tim kampanyenya dengan Rusia akan dilanjutkan. Senator Florida Marco Rubio mengatakan, akan lebih baik untuk Trump dan AS bila penyelidikan penuh dan independen tetap diteruskan. "Ini akan berlanjut," ucapnya.