REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel, pada Senin (19/6), mulai mengurangi pasokan listriknya ke Jalur Gaza. Pekan lalu, kabinet keamanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi lampu hijau kepada negara tersebut untuk menerapkan pengurangan pasokan listrik ke Jalur Gaza.
Juru bicara Israel Electric Corporation (IEC) mengonfirmasi adanya pemangkasan pasokan listrik ke Jalur Gaza. "Sebuah pengurangan (listrik) telah dimulai, sesuai dengan keputusan pemerintah Palestina yang berbasis di Tepi Barat untuk menutupi hanya 70 persen dari biaya bulanan pasokan listrik Israel ke Jalur Gaza," katanya seperti dilaporkan laman Middle East Monitor.
Otoritas Energi Palestina mengatakan, IEC telah memotong delapan megawatt dari pasokan 120 megawatt ke Jalur Gaza. Pemangkasan pasokan listrik ke Jalur Gaza menyebabkan sebagian kegiatan di daerah tersebut terhambat. Pusat-pusat medis, misalnya, harus mengurangi jam operasinya serta perawatan yang ditawarkan karena tidak adanya sumber listrik.