REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Barat (Jabar) mengimbau para pemudik rute Jabar bagian selatan, untuk menempuh perjalanan di pagi hari. Pasalnya, cuaca panas terik berpeluang terjadi ketika musim mudik Lebaran.
Kepala BMKG Jabar Tony Agus Widjaya mengatakan, cuaca panas di Jabar ketika musim mudik lebaran bisa menimbulkan risiko dehidrasi bagi pemudik yang menempuh perjalanan di siang hari. Apalagi, bagi para pemudik yang menggunakan sepeda motor.
"Untuk pemudik kendaraan sepeda motor harus diwaspadai cuaca saat ini yang cerah panas,kami imbau untuk menempuh perjalanan pagi hari mungkin habis sahur untuk mencegah terlalu siang nanti makin panas," katanya.
Tony mengatakan, BMKG melakukan pembaharuan laporan pengamatan cuaca lebih cepat agar bisa secepatnya diinformasikan kepada pemudik di musim Lebaran. Jika biasanya pengamatan cuaca dilaporkan tiap 12 jam sekali, maka di musim lebaran menjadi enam jam sekali.
Sampai dengan pemantauan saat ini, dia mengingatkan, pemudik patut mewaspadai kecepatan angin dan cuaca panas karena sudah memasuki awal musim kemarau. "Di Jabar ini sedang di awal musim kemarau, curah hujan sudah berkurang di siang dan sore, tapi perlu antisipasi kecepatan angin sekitar 20 km per jam dari arah tenggara," ujarnya.
Selain faktor cuaca, dia mengimbau, pemudik supaya memperhatikan kondisi tubuh, khususnya yang membawa serta anak-anak dalam perjalanan. Sebab, potensi dehidrasi bisa saja terjadi ketika tubuh terpapar sinar matahari secara kontinu saat menjalankan puasa.
"Orang tua pakai sepeda motor, anaknya duduk di depan kepanasan, orang tuanya tidak tahu sehingga menjadi dehidrasi," ucapnya.