REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Memasuki H-5 lebaran, Selasa (20/6) pagi, arus mudik di jalur utama pantura Cirebon masih cukup lengang. Untuk mengantisipasi hambatan arus lalu lintas, jajaran Polres Cirebon melakukan penertiban terhadap kegiatan pasar tumpah di Pasar Sandang Tegal Gubug, yang terletak di jalur mudik Kabupaten Cirebon.
Pasar Sandang Tegal Gubug memasuki hari pasaran setiap Selasa dan Sabtu. Karenanya, aktivitas di salah satu pasar sandang terbesar di Indonesia tersebut dipadati para pedagang, pembeli maupun kendaraan umum saat memasuki hari pasaran hingga kerap menyebabkan kemacetan.
Berdasarkan pantauan, aparat kepolisian memasang tali pembatas untuk mencegah agar tidak ada pedagang yang berjualan di bahu jalan. Selain itu, polisi juga membantu menyeberangkan warga di titik-titik tertentu sehingga mereka tidak bisa menyeberang di sembarang tempat.
Setiap ada pedagang yang ingin membongkar muatan dari dalam mobil, polisi langsung mengarahkan agar mereka sesegera mungkin melakukan kegiatan bongkar tersebut. Dengan demikian, aktivitas itu tidak menghambat arus lalu lintas.
''Arus lalu lintas di Tegal Gubug saat ini aman terkendali,'' kata Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samodra.
Risto memprediksi, puncak arus mudik yang melewati Kabupaten Cirebon akan terjadi pada Jumat (23/6). Untuk gelombang pertama, arus pemudik akan masuk wilayah Kabupaten Cirebon pada Jumat setelah Maghrib. Mereka merupakan pemudik yang berangkat dari Jakarta pada Jumat siang.
Untuk gelombang kedua, pemudik diperkirakan akan sampai wilayah Kabupaten Cirebon pada Jumat malam. Mereka merupakan pemudik yang berangkat dari Jakarta setelah Maghrib.
''Kami mengimbau pada pemudik agar hati-hati di jalan, jaga keselamatan, jaga kesehatan,'' ujar Risto.
Risto menambahkan, jika pemudik merasa lelah, maka dipersilakan berhenti di rest area yang tersedia. Dia menyatakan, seluruh mapolsek yang ada di wilayah hukum Polres Cirebon dijadikan rest area.