PBNU Imbau Umat Tahan Nafsu Belanja Jelang Lebaran

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita

Selasa 20 Jun 2017 16:45 WIB

 Warga memadati pusat perbelanjaan untuk membeli pakaian dan kebutuhan lebaran di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta, Ahad (18/6) Foto: Republika/Agung Supriyanto Warga memadati pusat perbelanjaan untuk membeli pakaian dan kebutuhan lebaran di Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta, Ahad (18/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau agar masyarakat menahan hawa nafsunya untuk berbelanja secara berlebihan. Kecuali, hasil belanjanya tersebut digunakan untuk membantu orang lain.

"Nafsu berbelanja berlebihan tidak bagus. Semua yang berlebihan juga tidak bagus," ujar Ketua PBNU Bidang Perekomian Eman Suryaman saat dihubungi Republika, Selasa (20/6).

Ia menuturkan, hampir sebulan penuh di Bulan Ramadhan, umat Islam telah dilatih untuk menahan hawa nafsunya. Perlawanan hawa nafsu merupakan hal yang paling berat.

Eman menambahkan satu bulan berpuasa juga melatih umat untuk berbagi rasa lewat bersedekah kepada orang lain, baik dalam bentuk makanan maupun bentuk lain.

Karena itu, dia mengatakan, seharusnya umat Islam juga bisa mengendalikan nafsu untuk berbelanja kebutuhan pribadinya. Jika memang ingin berbelanja maka sebaiknya diniatkan untuk membantu orang lain.

"Nah, hawa nafsu untuk jor-joran berbelanja dengan kurang bermanfaat tidak boleh. Tapi jika dikaruniai rejeki maka, bahkan, dianjurkan untuk membantu orang lain," kata dia.

Eman mengimbau bagi orang memiliki uang justru seharusnya membelanjakan uangnya untuk membantu sesama. "Yang punya uang boleh saja, bahkan harus berbelanja, tapi diimbau untuk membantu orang tidak mampu," kata dia.

Terpopuler