Selasa 20 Jun 2017 15:15 WIB

'Jadikan Idul Fitri Momentum Sucikan Diri'

Red: Fernan Rahadi
 Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar (kanan) bersama Ketua DP MUI Din Syamsuddin saat menghadiri Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4).(Republika/Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar (kanan) bersama Ketua DP MUI Din Syamsuddin saat menghadiri Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4).(Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebentar lagi umat islam akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 H, hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Perayaan Idul Fitri inilah diharapkan menjadi momentum bagi umat islam untul mensucikan diri dari radikalisme dan terorisme yang bertujuan merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr KH. Nasarudin Umar mengungkapkan radikalisme dan terorisme adalah momok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Apalagi ancaman terorisme itu saat ini benar-benar nyata dengan keberadaan kelompok militan ISIS. Bahkan tidak hanya di Suriah dan Irak, kini ISIS telah melebarkan sayap ke Filipina Selatan.

"Dengan Idul Fitri inilah kita kembali sucikan diri pengaruh radikalisme dan terorisme dengan kembali ke islam yang rahmatan lil alamin. Dengan Idul Fitri ini kita tingkatkan rasa cinta tanah air dan bangsa demi keutuhan NKRI," ujar Kiai Nasarudin Umar di sela-sela FGD Aplikasi Getar Media di Jakarta, kemarin.

Ia menilai bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai ujian saat ini. Karena itu, bangsa Indonesia harus memiliki 'pertahanan' kuat dalam menghadapi 'serangan-serangan' dari luar, bukan malah saling menjatuhkan. Kondisi itulah yang mengharuskan semuanya harus introspeksi mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan, dan sebagainya.