Selasa 20 Jun 2017 17:22 WIB

Polisi Buru Seorang Napi yang Kabur Saat Sahur

Rep: Issha Harruma/ Red: Ratna Puspita
Pintu gerbang Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara. (ilustrasi)
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Pintu gerbang Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kepolisian masih memburu satu dari empat narapidana Lapas Tanjung Gusta Medan, Sumatra Utara. Empat napi berusaha kabur ketika waktu sahur, Selasa (20/5) dini hari.

"Tiga napi ditangkap kembali, satu masih dikejar," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut Ibnu Chuldun, Selasa (20/6).

Dia menambahkan napi yang masih dalam pencarian ini bernama Rudi (32 tahun). napi kasus narkotika tersebut divonis delapan tahun. Rudi merupakan warga Jalan Perdagangan, Aceh Selatan.

Ibnu menjelaskan dua orang napi ditangkap ketika mobil yang membawa mereka menabrak. Keduanya merupakan narapidana yang terlibat kasus pembunuhan, yaitu Hussaini (35) dan Alhadi (30).

Hussaini merupakan warga Indrapuri, Aceh Besar, yang dihukum 11 tahun. Alhadi (30) merupakan warga Tapak Tuan, Aceh Selatan, yang dihukum 10 tahun.

Napi lainnya ditangkap antara tembok kamar dan tembok luar, yaitu Muliadi (30). Kala itu, Muliadi tidak sempat naik ke mobil Avanza jemputan karena lebih dulu ditangkap petugas lapas.

Bahkan, dia mengalami patah kaki karena sempat terjatuh saat berusaha kabur. Muliadi yang juga warga Aceh dihukum tujuh tahun. "(Mereka) Diamankan Polsek Medan Helvetia sekitar pukul 05.30 WIB," ujar dia.

Empat napi mencoba kabur pada waktu sahur. Seorang napi lain mendengar upaya mereka melarikan sehingga melapor kepada petugas lapas. Selanjutnya, petugas menemukan mobil Avanza hitam dengan nopol BL 935 AZ di belakang lapas. Mobil tersebut yang bakal mengangkut empat napi tersebut melarikan diri.

Kepala Lapas Tanjung Gusta Asep Saefudin menjelaskan, para napi tersebut keluar dari tembok lapas dengan memotong jeruji ventilasi sel. Hussaini (35) dan Alhadi (30) berhasil keluar lebih dulu kemudian naik ke mobil Avanza yang telah menunggu di luar.

Petugas yang mengetahui aksi pelarian tersebut langsung mengejar mereka. Mobil tersebut pun menabrak pagar rumah warga, tak jauh dari Lapas Tanjung Gusta. "Mereka panik saat dikejar petugas," ujar dia.

Asep menambahkan proses pelarian napi ini dibantu empat orang dari luar lapas yang menjemput dengan mobil Avanza. Keempat orang ini memberikan tali tambang warna putih, tangga besi warna hijau, dan tangga aluminium untuk digunakan empat napi itu.

Saat ini, petugas lapas telah mendapat bantuan penjagaan dari kepolisian. Penumpang mobil mengalami luka parah juga sudah dibawa ke RS Bhayangkata Medan. Kepolisian akan menginterogasi mereka setelah pulih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement