Ganjar: Banjir Rob Harus Diantisipasi di Jalur Pantura

Red: Bilal Ramadhan

Selasa 20 Jun 2017 19:40 WIB

Warga menggunakan ban bekas untuk melintasi banjir rob yang merendam Terminal Bus Terboyo di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/6). Foto: Antara/Aditya Pradana Putra Warga menggunakan ban bekas untuk melintasi banjir rob yang merendam Terminal Bus Terboyo di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pihak-pihak terkait agar mengantisipasi limpasan air laut ke daratan atau rob di sejumlah titik sepanjang jalur Pantura saat arus mudik Lebaran 2017.

"Pemerintah kabupaten/kota yang wilayahnya di jalur pantura harap mengantisipasi rob agar tidak mengganggu kelancaran arus mudik," kata Ganjar saat dihubungi melalui telepon dari Semarang, Selasa (20/6).

Ganjar menyebutkan bahwa berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), rob akan melimpas ke jalan pada H-2 Lebaran. "Terkait hal itu, di sepanjang jalur pantura, terutama yang sering terkena rob perlu disiagakan pompa air untuk menyedot rob," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Khusus untuk Kota Semarang, kata Ganjar, rob di kawasan Kaligawe yang merupakan jalur pantura perlu diwaspadai dan diantisipasi oleh pemudik. "Yang paling kita khawatirkan Kaligawe Semarang, kalau Pekalongan memang rob, tapi tidak sampai ke jalan. Maka saya sudah minta pokoknya selama arus mudik-balik, pompanya ditaruh di daerah rob," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Maritim Semarang, Retno Widyaningsih mengatakan rob diprakirakan mulai terjadi pada 23 Juni 2017 dengan peningkatan ketinggian permukaan air laut akan naik sekitar 90 centimeter pada saat itu.

Puncak rob sendiri, lanjut dia, akan terjadi pada 25 Juni dengan tinggi kenaikan muka air laut mencapai lebih dari satu meter. "Rob sendiri akan berlangsung antara pukul 10.00 hingga 15.00 WIB," katanya. Dengan kenaikan setinggi itu, ia memperkirakan limpasan air akan meluber hingga ke jalan.

Terpopuler