REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia, Filipina, dan Malaysia akan mengadakan pertemuan trilateral di Manila pada Kamis (22/6) pekan ini. Fokus utama dari pertemuan tersebut, yaitu membahas isu keamanan di sub-kawasan ASEAN dan perkembangan operasi militer di Marawi.
"Pertemuan ini membahas situasi keamanan di Filipina selatan khususnya Marawi dan dampaknya terhadap sub-kawasan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir yang akrab disapa Tata pada press briefing di Jakarta, Selasa (20/6).
Tata menambahkan, Menlu RI Retno LP Marsudi sebenarnya telah merencanakan pertemuan ini sejak dua pekan lalu. Namun, pertemuan baru bisa dilakukan pekan ini karena Pemerintah Filipina sedang fokus menangani masalah Marawi.
Filipina masih menerapkan situasi darurat militer di kota tersebut. Alasan itu pula yang membuat pertemuan digelar di Manila. Tata menegaskan, hal terpenting pertemuan bisa dilaksanakan mengingat situasi sudah cukup mengkhawatirkan.
"Pertemuan ini awalnya direncanakan di Indonesia, tapi para pejabat yang harusnya hadir tidak bisa meninggalkan Filipina, sehingga kita yang ke sana," kata Tata.
Ia mengatakan, pertemuan trilateral tersebut akan dihadiri oleh delegasi Indonesia yang terdiri dari Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Pertemuan kali ini tidak terpisahkan dengan pertemuan trilateral sebelumnya. Atas inisiasi Presiden Joko Widodo, Indonesia, Malaysia, dan Filipina pernah menyelenggarakan pertemuan di Yogyakarta pada Mei 2016.