REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah tahun sebelumnya proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) STMIK Nusa Mandiri Jakarta lolos pendanaan Dikti, tahun ini STMIK Nusa Mandiri Jakarta menargetkan 20 proposal PKM lolos Dikti.
Salah satu upaya yang dilakukan dengan menyelenggarakan sosialisasi PKM kepada mahasiswa. Kegiatan ini diselenggarakan di Kampus B STMIK Nusa Mandiri Jakarta, Jalan Kramat Raya nomor 18, Jakarta Pusat, Rabu (14/6).
Sebelumnya kegiatan yang sama juga dilaksanakan pada 9 Juni 2017 bertempat di Kampus A STMIK Nusa Mandiri Jakarta, Jalan Damai nomor 8, Margasatwa (Ragunan), Jakarta Selatan.
Kegiatan yang dikhususkan bagi mahasiswa semester empat STMIK Nusa Mandiri Jakarta ini menampilkan nara sumber Arif Hidayat SS, Mhum. Secara detail Arif menjelaskan mengenai pengertian dan jenis-jenis PKM. Tidak hanya itu, ia pun berbagi tips dan trik menyusun proposal PKM yang berpeluang besar untuk lolos pendanaan Dikti.
“Setiap mahasiswa mampu untuk membuat proposal PKM, tetapi yang menentukan lolos atau tidaknya ditentukan dengan kreativitas dan orisinalitas dari gagasan tersebut. Selain itu, PKM ini bisa menjadi kesempatan baik untuk mahasiswa dalam meningkatkan kualitas diri, sekaligus pembuktian diri sebagai mahasiswa berprestasi yang memiliki daya saing,” ungkap Arif.
Terlihat dari antusiasme peserta, lanjutnya, jenis PKM-K (Kewirausahaan) lebih diminati oleh peserta dibandingkan PKM bidang lainnya. Selain itu, PKM-T (Teknologi) menempati posisi kedua yang menjadi minat meneliti peserta. Karena bidang ini dianggap dapat memberikan kemajuan bagi diri mahasiswa sekaligus mitra yang akan diajak bekerja sama.
Pimpinan STMIK Nusa Mandiri Bidang Non Akademik Sukmawati Anggraeni Putri mengatakan, kegiatan lanjutan ini merupakan upaya pihak lembaga sebagai fasilitator untuk pengembangan kreativitas mahasiswa dalam menghasilkan karya di tingkat nasional.
“Kami berharap setelah mengikuti kegiatan ini, proposal PKM mahasiswa yang akan diajukan jumlahnya bertambah dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga, mampu bersaing dengan karya mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya. Selain itu, karya yang dihasilkan dapat menjadi solusi dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Sukmawati.