Selasa 20 Jun 2017 23:07 WIB

Alasan Masjid Harus Jadi Kebangkitan Ekonomi Umat

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham Tirta
Pendiri MTW, Ustaz Valentino Dinsi
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Pendiri MTW, Ustaz Valentino Dinsi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi 212 umat Islam beberapa waktu lalu masih berdampak pada pengembangan ekonomi umat Islam. Dengan semangat aksi itu, Majelis Ta'lim Wirausaha (MTW) masih berupaya untuk menjadikan masjid sebagai basis kebangkitan ekonomi umat. Mengapa masjid?

Pendiri MTW, Ustaz Valentino Dinsi menjelaskan, hal ini lantaran mengaca pada fungsi masjid pada zaman Rasulullah SAW. Menurut dia, setidaknya ada tiga hal yang dilakukan Nabi Muhammad setibanya hijrah dari Makkah ke Madinah.

Ketiga hal itu yaitu membangun masjid, mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshor. Kemudian, membangun ekonomi dengan memerintahkan Abdurrahman bin Auf untuk menguasai pasar yang sebelumnya dikuasai Yahudi.

"Setelah tiga gerakan itu, Islam menyebar ke penjuru dunia hingga ke Indonesia," ujar Ustaz Valentino dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (20/6).

Ia menuturkan, tahun lalu MTW telah mencanangkan Gerakan Membangun Ekonomi Umat Berbasis Masjid di Masjid Istiqlal. MTW juga telah mengadakan pelatihan mandiri masjid yang dihadiri lebih 5 ribu orang perwakilan dari 2.353 masjid dari seluruh Indonesia.

Pelatihan tersebut diharapkan dapat membangun ekonomi umat berbasis masjid serta mencetak pemimpin masa depan Indonesia, dan menyatukan umat Islam di bidang ekonomi serta menfungsikan masjid sebagaimana zaman Rasulullah. "Selama ini kita bangsa Indonesia hanya menjadi pasar dan konsumen semata, saatnya umat Islam mengambil peran ekonomi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement