REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi 212 umat Islam beberapa waktu lalu masih berdampak pada pengembangan ekonomi umat Islam. Dengan semangat aksi itu, Majelis Ta'lim Wirausaha (MTW) masih berupaya untuk menjadikan masjid sebagai basis kebangkitan ekonomi umat. Mengapa masjid?
Pendiri MTW, Ustaz Valentino Dinsi menjelaskan, hal ini lantaran mengaca pada fungsi masjid pada zaman Rasulullah SAW. Menurut dia, setidaknya ada tiga hal yang dilakukan Nabi Muhammad setibanya hijrah dari Makkah ke Madinah.
Ketiga hal itu yaitu membangun masjid, mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshor. Kemudian, membangun ekonomi dengan memerintahkan Abdurrahman bin Auf untuk menguasai pasar yang sebelumnya dikuasai Yahudi.
"Setelah tiga gerakan itu, Islam menyebar ke penjuru dunia hingga ke Indonesia," ujar Ustaz Valentino dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Selasa (20/6).
Ia menuturkan, tahun lalu MTW telah mencanangkan Gerakan Membangun Ekonomi Umat Berbasis Masjid di Masjid Istiqlal. MTW juga telah mengadakan pelatihan mandiri masjid yang dihadiri lebih 5 ribu orang perwakilan dari 2.353 masjid dari seluruh Indonesia.
Pelatihan tersebut diharapkan dapat membangun ekonomi umat berbasis masjid serta mencetak pemimpin masa depan Indonesia, dan menyatukan umat Islam di bidang ekonomi serta menfungsikan masjid sebagaimana zaman Rasulullah. "Selama ini kita bangsa Indonesia hanya menjadi pasar dan konsumen semata, saatnya umat Islam mengambil peran ekonomi," katanya.