REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar RI di Rabat menyerahkan 120 bingkisan Ramadhan kepada masyarakat kurang mampu di sekitar Mesjid Indonesia di Kenitra, Maroko, sebagai upaya meningkatkan hubungan baik antarmasyarakat Indonesia dan Maroko.
Penyerahan bingkisan yang dirangkai dengan buka puasa bersama tersebut, dilakukan secara simbolik oleh Konselor Politik/Ekonomi, Bagus Hendraning Kobarsyih, dan Ketua DWP KBRI Rabat Ella Syamsuri, demikian keterangan tertulis KBRI Rabat, yang diterima Antara, Rabu (21/6).
Bingkisan berisi aneka kebutuhan pokok masyarakat Maroko secara umum, seperti tepung, gula, kopi, minyak goreng dan kurma yang dibungkus tas kain bertuliskan KBRI Rabat dalam tiga bahasa, Arab, Perancis dan Indonesia.
Bagus mengatakan penyerahan bingkisan Ramadhan itu sebagai upaya KBRI Rabat dan Indonesia untuk menjalin silaturrahim dan tali persaudaraan dengan masyarakat Maroko, mempererat hubungan antarmasyarakat guna mendukung hubungan baik RI-Maroko ke depan.
Kegiatan Ramadhan KBRI Rabat di Masjid Indonesia Kenitra ini mendapat sambutan sangat baik dari warga sekitar Masjid Indonesia terutama para penerima bingkisan yang sudah didata sebelumnya oleh panitia.
Pemberian bingkisan Ramadhan terserbut terselenggara atas kerja sama KBRI Rabat dengan Kementerian Wakaf dan Urusan Islam, Maroko serta Pengurus Masjid Indonesia di Kenitra, Maroko. Masjid Indonesia di kota Kenitra berjarak sekitar 45 km dari Ibu kota Rabat dibangun pada tahun 1964 serta dapat menampung sekitar 1.200 orang jemaah laki-laki dan perempuan.
Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Wakaf Kenitra, Bouchara Zaid, mengatakan penamaan Indonesia untuk masjid tersebut merupakan bentuk penghormatan bagi Delegasi Indonesia yang menghadiri konferensi internasional dunia Islam di Maroko pada 1962. Selain masjid Indonesia, di Maroko juga terdapat masjid dengan nama negara lain, seperti masjid Iran di Meknes dan Masjid Sudan di Sale.