REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan terkait penerapan sanksi dan tekanan kepada Korea Utara (Korut) oleh Cina.
Menurut Trump, upaya tekanan yang dilakukan oleh Cina terhadap Korut masih belum berhasil. Kendati demikian, ia merasa lega mengetahui Cina berusaha untuk menekan Korut.
"Sementara saya sangat menghargai upaya Presiden Xi (Jinping) dan Cina untuk membantu (menekan) Korut, ini tidak berhasil. Setidaknya saya tahu Cina berusaha," kata Trump melalui akun Twitter pribadinya seperti dikutip laman CNN, Rabu (21/6).
Beberapa pejabat AS mengaku tidak tahu maksud cicitan Trump yang menyebut Cina gagal dalam menekan Korut. Petugas administrasi Trump bahkan mengatakan, tidak ada pertemuan khusus yang menyebabkan atau memancing Trump mengungkapkan hal demikian. Oleh sebab itu, cicitan Trump tersebut dianggap menjadi petunjuk untuk beberapa tindakan diplomatik dan militer yang akan datang.
Juru bicara Pers Gedung Putih Sean Spicer mengatakan, AS masih terus bekerja sama dengan Cina untuk menekan kepada Korut. "AS akan terus bekerja sama dengan Cina dan negara lainnya untuk memberi tekanan yang tepat kepada Korut untuk mengubah perilaku rezim ini," ujarnya.
Ketika ditanya awak media apakah Trump masih mempertimbangkan untuk bertemu dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un, Spicer mengatakan hal itu dapat saja terjadi. "Jelas kita bergerak lebih jauh (untuk menggelar pertemuan), tidak dekat, ke kondisi yang tepenuh (untuk bertemu)," ucapnya.
Satelit pengintai AS, pada Selasa (20/6), telah mendeteksi adanya kegiatan di situs uji coba nuklir bawah tanah Korut. Hal tersebut mengindikasikan Korut akan kembali melakukan uji coba rudal nuklir keenamnya.