REPUBLIKA.CO.ID, Okinawa, salah satu pulau terbesar di Jepang diambil alih oleh pasukan Amerika Serikat (AS) pada 21 Juni 1945. Pasukan dari negara adidaya itu berhasil menguasai Okinawa setelah pertempuran panjang. Dimulai pada awal April di tahun itu dan membuat banyak nyawa hilang, sebagai bagian Perang Dunia II.
Di pulau yang berlokasi sekitar 340 mil atau 550 kilomater dari daratan utara Jepang telah terjadi pertempuran yang begitu mengerikan. Sekutu yang melawan Jepang, terdiri dari AS, Inggris, Kanada, Australia, dan Selandia Baru melakukan penyerbuan secara besar-besaran dengan menggunakan kendaraan lapis baja.
Pertempuran di Okinawa menimbulkan korban terbesar di Asia Pasifik selama Perang Dunia II. Dari pihak Jepang, sebanyak lebh dari 10 ribu tentara negara itu tewas. Sementara, untuk pihak sekutu yang tewas, maupun terluka tercatat adalah sebanyak 65 ribu.
Selama pertempuran di Okinawa berlangsung, puluhan ribu warga sipil yang berada di pulau itu mengalami tekanan. Banyak dari mereka yang terkena dampak perang dan tewas, maupun terluka. Bahkan beberapa di antaranya mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
Pertempuran di Okinawa tercatat berlangsung selama 82 hari. Pasukan AS dalam sebuah pernyataan mengklaim kemenangan atas Jepang dalam perang itu.
Hanya beberapa pekan setelah pertempuran di Okinawa berakhir, AS dengan persetujuan sekutu Inggris dan Kanada meluncurkan serangan bom atom di dua kota Jepang, yakni Hiroshima dan Nagasaki. Inilah yang menjadi akhir dari perang panjang Negeri Matahari Terbit dan mereka menyatakan kekalahan.