REPUBLIKA.CO.ID, DELHI -- Polisi di India Tengah telah menahan 15 pria Muslim karena dituduh merayakan kemenangan Pakistan atas India dalam putaran final pertandingan kriket Champion Trophy di London, pada Ahad (18/6). Para pria yang berusia 19 tahun sampai 35 tahun itu ditangkap di distrik Burhanpur, Madhya Pradesh, setelah penduduk setempat melaporkan mereka meneriakkan slogan-slogan pro-Pakistan saat pertandingan berakhir.
"Kami menerima keluhan dari seorang pria Hindu setempat yang menuduh mereka telah merayakannya setelah India kalah dalam pertandingan," kata kepala polisi Burhanpur, Raja Ram Parihar, pada Selasa (20/6), dikutip Aljazirah.
Para pria itu juga didakwa melakukan persekongkolan untuk menghasut agar perayaan tersebut dilakukan selama berjam-jam di wilayah yang sensitif. Distrik Burhanpur tempat kejadian tersebut terjadi memiliki 60 persen populasi Muslim.
Mereka akan bersaksi di pengadilan pada Selasa (20/6) dan sementara ditempatkan di dalam penjara sambil menunggu persidangan. Di India, menghasut adalah pelanggaran yang pelakunya terancam harus menyerahkan paspor, tidak akan diterima sebagai pegawai pemerintah, dan bahkan mendapatkan hukuman penjara seumur hidup.
Sebagai negara yang bertetangga di Asia Selatan, India dan Pakistan memiliki sejarah hubungan yang tidak bersahabat. Kedua negara juga bersaing ketat dalam pertandingan kriket internasional. Sejak lama, penggemar kriket di kedua negara telah banyak ditangkap karena mendukung tim atau pemain lawan. Sekitar 60 siswa dari India juga pernah ditangkap atas tuduhan penghinaan setelah mereka dituduh merayakan kemenangan Pakistan atas India pada 2014.