Rabu 21 Jun 2017 15:01 WIB

Hartadinata Abadi Catatkan Saham di Lantai Bursa

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Budi Raharjo
Seorang karyawan beraktivitas di dekat tayangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang karyawan beraktivitas di dekat tayangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi Indonesia, mencatatkan sahamnya di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam pencatatan tersebut, Perseroan menetapkan harga penawaran saham perdana HRTA sebesar Rp 300 per lembar saham.

Jumlah saham yang dilepas ke publik sebanyak 24 persen dengan jumlah 1,10 miliar lembar saham. Saham HRTA dicatatkan ke dalam Sektor Consumer Goods dan Sub Sektor Others. Saat perdagangan pertama, saham HRTA mengalami kenaikan sebesar 150 poin atau naik 50 persen ke harga Rp 450 per lembar saham.

''Melalui IPO ini, kami menjadi pionir di industri manufaktur dan perdagangan perhiasan emas dalam hal keterbukaan dan transparansi yang tentunya mendukung tata kelola perusahaan yang baik,'' kata Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (21/6).

Saham HRTA mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) berdasarkan pooling sampai 5,24 kaIi, yang didominasi oleh investor institusi seperti lembaga aset manajemen, asuransi dan dana pensiun. Penjatahan dilakukan dengan komposisi alokasi 8 persen kepada para investor internasional dan 92 persen untuk investor domestik.

Selama masa IPO, Perseroan memperolah dana sebesar Rp 331,57 miliar. Dana hasil IPO ini 50 persen akan digunakan oleh perseroan untuk refinancing sebagian dari pinjaman modal kerja.

50 persen sisanya untuk modal kerja dengan rincian 42 persen untuk pembelian bahan baku, 6 persen untuk peremajaan dan pembelian mesin dan peralatan, sisa 2 persen untuk aplikasi sistem e-commerce internal perseroan.

sumber : Center
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement