REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sate taichan masih menjadi buruan para pecinta makanan pedas. Sejak setahun terakhir, sate yang dagingnya dilumuri garam dan air jeruk sebelum dimasak ini semakin laris. Kondisi ini membuat penjual sate taichan menjamur dan meraup pendapatan yang menggiurkan.
Di kawasan Senayan, puluhan pedagang sate taichan berjejer sejak sore hingga malam hari. Seorang pedagang bernama Ahmad Efendi mengaku bisa menjual ratusan tusuk sate setiap malam. Meski Ramadhan, pembeli satenya tak berkurang.
"Malam Minggu dan malam Senin itu yang paling ramai, semalam bisa menghabiskan 15 kilogram daging ayam," ungkapnya kepada Republika belum lama ini.
Satu kilogram ayam bisa diolah menjadi 60 tusuk sate taichan. Sehingga, dalam semalam Efendi bisa menjual sekitar 900 tusuk sate. Jika hari-hari biasa, pria asli Karawang ini membutuhkan daging ayam lebih sedikit yakni hanya 10 kilogram.
Untuk satu porsi berisi 10 tusuk sate taichan, pembeli cukup merogoh kocek Rp 20 ribu per porsi. Sedangkan jika ditambah nasi atau lontong harganya menjadi Rp 25 ribu. Dengan angka penjualan yang menggembirakan ini, Efendi bisa membawa pulang uang jutaan rupiah setiap harinya.
"Alhamdulillah sudah delapan bulan jualan sate taichan pembeli ramai terus, rata-rata anak muda," kata pria 42 tahun ini.
Menurutnya setiap pedagang sate taichan punya resep masing-masing agar masakannya enak. Bagi Efendi, kunci agar sate-satenya makin lezat adalah penggunaan kemiri dan daun jeruk.