REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Menyambut puncak arus mudik 2017, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga mengefektifkan layanan kegawatdaruratan medis 24 jam melalui tim khusus, Salatiga Medical Emergency Service (SMES).
Para pemudik yang sedang berada di Kota Salatiga dan mengalami situasi emergensi kesehatan dapat segera menghubungi Call Center Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) di nomor layanan 0298 3430000.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala DKK Salatiga Siti Zuraidah mengagakan, nomor call center ini juga dapat dihubungi masyarakat Salatiga, yang membutuhkan layanan darurat medis. "Pusat panggilan ini sudah kami sosialisasikan kepada masyarakat maupun kanal-kanal informasi layanan mudik di Kota Salatiga," ujar dia, Rabu (21/6).
Melalui program layanan Public Safety Center (PSC) 119 SMES tersebut, petugas akan memberikan penanganan kegawatdaruratan secara medis. Di antaranya, ambulans dan pertolongan pertama kegawatdaruratan.
Misalnya, ketika pemudik atau masyarakat mengalami gejala sakit jantung, stroke, hamil risiko tinggi, maupun kecelakaan lalu lintas. "Begitu kami peroleh informasi tersebut, petugas akan menuju lokasi yang dilaporkan," kata Siti.
Selain itu, PSC 119 SMES juga memberikan layanan informasi kamar kosong di rumah sakit maupun puskesmas siaga 24 jam hingga tentang stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Salatiga.
Seluruh layanan emergensi ini tidak dipungut biaya. Dalam hal ini DKK Salatiga telah bekerja sama dengan pihak kepolisian, PMI, RSUD Kota Salatiga, puskesmas, relawan lintas komunitas serta layanan kesehatan milik swasta.
Selama arus mudik dan arus balik seluruh petugas termasuk sarana dan prasarana pendukung telah disiapkan. "Yakni di kantor DKK Salatiga serta rest area sementara tol fungsional ruas Bawen- Salatiga," ujar Siti.