Rabu 21 Jun 2017 22:55 WIB

Ketua MPR: Bangsa akan Mati Tanpa Implementasi Pancasila

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan pidato sambutannya saat menghadiri peringatan haul Presiden RI pertama, Soekarno, ke-47 sekaligus peluncuran buku karangan Ketua Fraksi PDIP di MPR Ahmad Basarah 'Bung Karno, Islam, dan Pancasila di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan pidato sambutannya saat menghadiri peringatan haul Presiden RI pertama, Soekarno, ke-47 sekaligus peluncuran buku karangan Ketua Fraksi PDIP di MPR Ahmad Basarah 'Bung Karno, Islam, dan Pancasila di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR, Zulkifli Hasan menegaskan Bung Karno telah meletakkan dasar dasar kehidupan berbangsa bernegara yang kokoh dan kuat. Tugas generasi saat ini adalah implementasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Pancasila jangan berhenti hanya jadi slogan tapi harus menjadi perilaku sehari-hari. Ini tugas generasi menjaga Pancasila dan nilai-nilai luhur Keindonesiaan kita," ujar Zulkifli di acara Haul Sukarno di Gedung MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/6).

Zulkifli Hasan juga menjelaskan Pancasila juga harus ditanamkan lagi dari sekarang. Menurutnya, 71 tahun mendatang penduduk Indonesia semakin padat bahkan mencapai 500 juta lebih penduduk.

"Pancasila ini harus ditanamkan kembali jangan sampai ada gap dan kemiskinan lagi di Indonesia. Karena jika sudah tidak ada lagi Pancasila dan pemerataan maka bangsa ini akan mati," katanya.

Ia berharap perdebatan Pancasila masuk dalam wilayah substansi yakni bagaimana mengurangi kemiskinan dan mewujudkan keadilan sosial.

"Sekarang kita bicara implementasi kewajiban kita meletakkan hal itu. Saya berpendapat ada di bukunya Pak Basarah ditulis pada sila 5 prinsipnya tidak boleh ada kemiskinan di situ. Itulah yang harusnya dipertengkarkan bukan lagi soal suku dan agama, tapi lebih penting kemiskinan," jelas Zulkifli.

Tampak hadir dalam acara Haul Bung Karno ke 47 ini, Presiden Ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Dr Arief Hidayat, mantan Ketua MK Mahfud MD, Menkumham Yasonna Laoly, Mendagri Tjahjo Kumolo, pimpinan fraksi di MPR RI.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement