REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi telah menangkap tujuh anggota kawanan perampok dan penembak warga Jakarta, Davidson Tantono di Daan Mogot, Jakarta Barat. Berdasarkan hasil pengembangan, diketahui kawanan perampok itu kerap iuran sebelum melakukan aksinya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, dalam setiap aksinya, kelompok ini melakukan iuran yang digunakan untuk biaya operasional.
"Jadi, bisa juga untuk jalan itu urunan (patungan), berapa untuk sewa mobil bisa urunan," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (21/6).
Argo menjelaskan, jika kawanan perampok ini berhasil melakukan perampokan, uang hasil rampokan terlebih dahulu akan dipakai untuk hal yang terpenting dahulu. Hal itu misalnya menyewa tempat persembunyian untuk menjadi markas sementara berkumpul kawanan perampok itu. Kemudian perampok akan mencari kendaraan sewaan untuk beraksi.
"Setelah uang yang dirampok itu sudah berhasil, nanti dikeluarkan dulu untuk sewa-sewa semua. (Dibayarin semua) untuk sewa hotel, mobil, nanti keuntungan baru dibagi," kata Argo.
Argo memastikan, kawanan perampok Davidson adalah kelompok yang berasal dari Lampung yang merupakan spesialis menyasar nasabah bank. Sejauh ini, polisi telah menangkap tujuh pelaku perampokan Davidson Tantono. Dua orang pelaku bahkan ditembak mati oleh polisi, yakni SLF dan IR. Dengan adanya penembakan SLF ini, polisi telah menangkap tujuh perampok, yakni DTK, M, TP, IR (ditembak), SLF (ditembak), NFR dan RCL.