REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Warga yang tinggal di kota maupun pulau Ambon panik karena atas guncangan gempa tektonik berkekuatan 3 Skala Richter (SR) pada Kamis (22/6) sekitar pukul 07.52 WIT.
Data BMKG mencatata pusat gempa pada 3.61 Lintang Selatan dan 128.27 Bujur Timur. Pusat gempa berada didarat dengan posisi 16 KM Timur Laut Kota Ambon.
Gempa dirasakan masyarakat III MMI sehingga berlarian keluar rumah. "Kami khawatir terjadigempa susulan, makanya mengajak anak-anak untuk berada di luar rumah," ujar salah satu warga desa Passo, Ola Simauw.
Sebagian warga Passo juga menuju ke pantai untuki mengecek kondisi laut karena khawatir terjadi gelombang pasang (tsunami). Ola bersyukur karena saat guncangan gempa tidak hujan sehingga anak-anak tidak basah.
"Khan saat ini musim hujan dan bila mengguyur saat gempa pasti kerepotan mengatur anak anak," ujarnya.
Belum ada laporan dari BPBD Kota Ambonsoal dampak bencana yang guncangannya dirasakan relatif kuat. Provinsi Maluku memang merupakan salah satu kawasan rawan gempa dan tsunami karena daerah ini terdapat pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.
Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan Lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan. Adapun daerah-daerah rawan gempa di Maluku meliputi wilayah-wilayah bagian Tenggara, pulau Ambon, pulau Seram dan pulau Buru.
Sedangkan pusat patahan di antaranya berada di laut Ambon dan Seram Bagian Barat (SBB).