Kamis 22 Jun 2017 14:43 WIB

Gabon Akui Hari Besar Islam

Port Gentil, Gabon
Foto: nonametravel.ro
Port Gentil, Gabon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengutip Country Reports on Human Rights Practices yang diterbitkan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada 2010, terungkap bahwa Pemerintah Gabon melindungi dan membebaskan setiap pemeluk agama menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan mereka.

Belum ditemui pula kasus diskriminasi yang berbasis agama. Meski, pemerintah mewajibkan semua organisasi agama harus terdata di Kementerian Dalam Negeri Gabon.

Sebagai contoh keterbukaan Gabon dengan Islam, meski jumlah Muslim hanya 10 persen dari populasi, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, pemerintah sudah menetapkan kedua hari besar umat Islam tersebut sebagai hari libur nasional.

Saat Ramadhan, jam operasional fasilitas publik biasanya lebih pendek dari jam operasional normal. Sejauh ini, komunitas Muslim mendapatkan penilaian positif dari berbagai kalangan, termasuk dari Kedutaan Besar AS di Gabon. Muslim Gabon terkenal dengan sikap terbuka dan kooperatif.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement