Kamis 22 Jun 2017 16:30 WIB

Djarot Imbau Warga Jakarta Mudik dengan Transportasi Publik

Rep: DIAN FATH/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah kendaraan pemudik memadati gerbang tol Cipali-Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (22/6).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah kendaraan pemudik memadati gerbang tol Cipali-Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat berpesan kepada warga Jakarta yang hendak mudik agar menggunakan transportasi publik dibandingkan membawa kendaraan pribadi.

"Yang mudik silahkan bertemu sanak saudara di kampung halaman, kirim salam. Hati-hati di jalan, sekarang sudah mulai padat, lebih baik gunakan transportasi publik," ujar Djarot di Lapangan Monumen Nasional, Kamis (22/6).

Nantinya, sambung Djarot, saat kembali dari kampung halaman, diharapkan agar tidak membawa sanak saudaranya, terlebih bila tidak memiliki keterampilan. Menurut Djarot, Jakarta memang menyediakan lapangan pekerjaan, namun untuk mereka yang memiliki keterampilan.

"Lapangan kerja di Jakarta luar biasa lho, bangun underpass, flyover, MRT, LRT bangun rusun, apartemen, itu butuh tenaga kerja, tapi yang punya keterampilan," kata dia.

Selain itu, bila meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, harus pastikan rumahnya sudah benar-benar aman. "Jangan sampai ada musibah ketika ditinggal ke kampung halaman," ujarnya.

sumber : Center
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement