REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Kepala Kepolisian RI, Jenderal Tito Karnavian mengaku bersyukur lantaran operasi Ramadniya 2017 tanpa ada insiden kemacetan amat parah di akhir ruas tol.
Seperti diketahui, pada tahun lalu, arus mudik dari Jakarta dan Jawa Barat mengalami kemacetan parah selama tiga hari di dekat pintu keluar tol Brebes Timur, Jawa Tengah. Kejadian ini kemudian populer dinamakan macet Brebes Exit (Brexit).
Menurut Jenderal Tito, hingga Jumat (23/6) siang ini, kemacetan di beberapa titik jalur mudik Pantura, tol Cipali-Palimanan, serta Jalur Selatan masih dapat ditangani sehingga tidak begitu parah. Ia lantas mengapresiasi pihak-pihak terkait.
Khususnya setelah jalur tol darurat Brebes-Gringsing dibuka untuk dapat dilalui arus kendaraan. Jalan sepanjang 110 km itu dinilai berguna untuk mengurai kemacetan setelah pintu tol Brebes Timur.
"Bahwa sampai hari ini tidak ada peristiwa 'Brexit' seperti pada tahun lalu. Sangat membantu itu. Meski belum tuntas. Bayangkan, dalam satu tahun 110 kilometer, itu luar biasa," kata Jenderal Tito Karnavian dalam jumpa pers di Pos Polisi Terpadu Brebes Timur, Brebes, Jumat (23/6). Dalam kesempatan ini, hadir pula Menteri Perhubungan Budi KS dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono serta Kapolda Jawa Tengah.
Di tempat sama, Menteri Basuki memaparkan, jalan darurat Brebes-Gringsing diupayakan tuntas pada akhir tahun ini. Dia juga meminta semua pemudik agar berhati-hati dan selalu mematuhi arahan petugas kepolisian di lapangan. "Insya Allah tahun depan (tol Brebes ke timur) sudah tuntas sampai Semarang jadi tol semua. Apalagi bila sampai tuntas di Surabaya, ini alhamdulillah lagi," lanjut Tito.
Usai jumpa pers, Kapolri dan dua menteri Kabinet Kerja itu meninjau jalan tol darurat Brebes-Gringsing.