REPUBLIKA.CO.ID, PBB, NEW YORK -- Dana Anak PBB (Unicef) pada Kamis (22/6) melaporkan lebih dari lima juta anak memerlukan bantuan kemanusiaan mendesak di Irak sementara pertempuran bertambah sengit.
Satu laporan baru yang disiarkan oleh Unicef juga mengatakan 1.075 anak telah meninggal dan lebih dari 1.100 anak telah cacat dan cedera sejak 2014.
Hampir 5.000 anak, kata Unicef --sebagaimana dikutip Xinhua, yang dipantau di Jakarta, Jumat pagi, telah terpisah dari keluarga mereka, dan hampir 140 serangan dilancarkan terhadap gedung sekolah dan hampir 60 serangan terhadap rumah sakit.
Peter Hawkins, wakil Unicef di Irak, mengatakan di seluruh negeri itu, anak-anak terus menyaksikan kengerian dan kekerasan yang tak terperikan.
Ia mengatakan mereka telah tewas, cedera, diculik dan dipaksa untuk menembak dan membunuh dalam perang yang paling brutal dalam sejarah modern dunia.
Oleh karena itu, badan PBB tersebut memohon segera diakhirinya kerusuhan yang berlangsung di Irak, dan mengatakan semua pihak yang berperang berutang pada anak-anak Irak untuk segera mengakhiri konflik.