REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menjelang waktunya berbuka puasa, masyarakat Indonesia termasuk di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya ikut melaksanakan budaya ngabuburit. Sayangnya, kegiatan itu justru menambah kemacetan bagi para pemudik yang melewati rute tersebut.
Berdasarkan pantauan Republika, Jumat (23/6) kemacetan memang melanda rute dari pertigaan Pamoyanan hingga pertigaan Sukamantri. Selain akibat meningkatnya volume kendaraan, aktivitas warga lokal juga ikut menyumbang kemacetan.
Apalagi, di rute itu ada Alun-Alun Ciawi dan kawasan perkantoran serta kuliner untuk warga lokal membeli santapan berbuka. Sejumlah petugas kepolisian dengan sigap berjaga di pos-pos sepanjang rute itu. "Ada perlambatan karena peningkatan arus pada sore ini ada arus (warga) lokal yang ngabuburit di alun-alun Ciawi. Jadi mengganggu arus yang jalur utama," kata Kabag Ops Polresta Tasik, Kompol Gandi Jukardi usai meninjau kemacetan, Jumat (23/6) sore.
Sementara itu, untuk kawasan lingkar Gentong hingga Kadipaten masih belum ada peningkatan volume kendaraan. Adapun untuk jalur Malangbong dikabarkan dilakukan one way untuk memecah kemacetan yang terjadi sejak siang. "Berdasarkan komunikasi, di Malangbong sudah mulai one way, dampaknya tentu volumen kendaraan kesini akan meningkat," ucapnya.