REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Arab Saudi, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA), dikabarkan tengah mendiskusikan pemberian sanksi ekonomi terharap Turki. Ketiga negara menilai sanksi itu perlu diterapkan kepada Ankara karena telah mengirim bantuan militer dan pangan untuk Qatar.
"Segera kita akan melihat sanksi ekonomi yang keras terhadap Turki oleh negara-negara Teluk, khususnya Arab Saudi yang akan melakukan pukulan terberat ke Ankara," kata seorang pejabat Mesir, seperti dilaporkan laman Al Araby, Jumat (23/6).
Ia mengungkapkan, bahwa Arab Saudi sebenarnya masih memandang Turki sebagai mediator untuk menyelesaikan masalah krisis di kawasan Teluk. "Posisi Saudi tampaknya menerima peran Ankara sebagai mediator, namun Putra Mahkota Mohammed Bin Salman bersikeras untuk menerapkan tindakan hukuman," ujarnya.
Pejabat Mesir itu juga mengatakan, bahwa aliansi anti-Qatar telah berpikir bahwa Turki tidak akan dengan kuat mengeluarkan Qatar dari krisis. Sebab, hal tersebut dinilai akan memicu kemarahan Riyadh, yang juga merupakan sekutu Turki.
Negara-negara Teluk, yakni Arab Saudi, Mesir, UEA, Bahrain, dan Yaman memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada 5 Juni lalu. Mereka menuduh Qatar sebagai penyokong kelompok teroris.
Setelah pemutusan hubungan diplomatik dan memberlakukan blokade, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk membantu Qatar. Tidak hanya mengirim bantuan pangan, Turki bahkan mengutus ribuan pasukan militernya ke pangkalan militer mereka di Doha.