REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kementerian Pendidikan Turki tidak akan lagi menyisipkan materi pelajaran tentang teori evolusi Charles Darwin dalam susunan kurikulum di jenjang sekolah. Menurut mereka, teori evolusi Charles Darwin merupakan subjek sains yang cukup kontroversial untuk diberikan kepada para siswa.
Kepala Kurikulum Kementerian Pendidikan Turki Alpaslan Durmus mengatakan, materi tentang teori evolusi Charles Darwin akan dihapus dari program sekolah pada 2019 mendatang.
"Kami telah mengecualikan subjek kontroversial bagi siswa pada usia yang belum dapat memahami latar belakang ilmiah isu tersebut," ungkapnya seperti dilaporkan laman The Telegraph, Jumat (23/6).
Menurutnya, keputusan ini cukup tepat. Sebab siswa kelas sembilan tidak diberi pendahulunya untuk mendiskusikan bagian 'Asal Kehidupan dan Evolusi' di kelas biologi. "Bagian ini akan tertunda hingga studi sarjana," ujar Durmus.
Ia mengatakan, rancangan terkait penghapusan materi tentang teori evolusi Charles Darwin telah diajukan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Sang presiden, kata Durmus, juga telah menyepakati rancangan tersebut.
Kendati demikian, sekelompok akademisi Turki mengkritik langkah tersebut. Menurut kalangan akademisi, keputusan Kementerian Pendidikan itu akan menempatkan Turki dalam kategori yang sama dengan Arab Saudi. Yakni di mana kurikulum agama cukup ketat melarang pengajaran teori evolusi.
"Subjek kelas Sains dan Teknologi di sekolah dasar harus dipresentasikan dengan perspektif yang memungkinkan siswa menghubungkannya dengan mata pelajaran yang akan mereka hadapi di tahun-tahun mendatang. Ini harus memberi mereka sudut pandang evolusioner," kata kelompok akademisi Turki dalam sebuah pernyataan.
Teori evolusi Charles Darwin memang tidak diterima secara luas di kalangan Muslim religius Turki. Kendati demikian, beberapa cendekiawan dan ilmuwan Islam di sana telah menganjurkan bahwa teori evolusi Charles Darwin tidak bertentangan dengan Alquran.
Ikuti Whatsapp Channel Republika