Ahad 25 Jun 2017 03:00 WIB

Di Penghujung Ramadhan Bunga Mawar Berharga Emas

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agus Yulianto
Warga membeli bunga mawar di Pasar Bunga Rawa Belong, Palmerah, Jakarta Barat
Foto: Yasin Habibi/Republika
Warga membeli bunga mawar di Pasar Bunga Rawa Belong, Palmerah, Jakarta Barat

REPUBLIKA.CO.ID,  Lebaran senantiasa memberikan berkah bagi para petani bunga mawar di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Di penghujung bulan Ramadhan 1438 Hijriah ini, mereka bisa meraup untung lebih dari lonjakan permintaan bunga mawar.

Tak hanya permintaan dari wilayah Kabupaten Semarang, bunga mawar --yang mereka budidayakan di sela tanaman sayuran tersebut-- juga jamak memenuhi permintaan dari daerah lain di Jawa Tengah maupun Jawa Timur.

Uniknya, momentum ini hanya berlagsung setahun sekali, saat kebutuhan bunga mawar melonjak. Sebab menjelang hari raya Idul Fitri bunga mawar ini banyak dibutuhkan masyarakat yang berziarah ke makam para leluhurnya.

“Di penghujung Ramadhan seperti sekarang ini, harga bunga mawar diistilahkan se harga emas,” ungkap Yuhdi (45 tahun), salah seorang pengepul bunga mawar dari Pakis, Kabupaten Magelang, belum lama ini. 

Ia mengaku, membeli dari para petani dari sejumlah desa yang ada di Kecamatan Bandungan untuk dikirim ke Ngawi, Jawa Timur. Sebenarnya di Kecamatan pakis juga ada petani bunga mawar.

Namun, produksinya jauh melimpah di wilayah Bandungan ini. Biasanya, dua hingga tiga hari menjelang hari raya Idul Fitri harga bunga dari para petani ini sudah naik.

Jika pada hari- hari biasa hanya seharga kisaran Rp 15 ribu per keranjang serta Rp 30 ribu per oncot (serupa dengan karung tanpa jahitan). Karena isi satu oncot setara dengan isi dua keranjang.   

Namun menjelang hari raya ini, petani menjual bunga hingga kisaran harga Rp 350 ribu hingga Rp 450 ribu per oncot, tergantung kualitasnya. Kalau kuntumnya utuh biasanya mahal atau disebut juga kualitas super.

“Namun kalau bunga dalam oncot bercampur dengan mahkota bunga yang rontok, biasanya hanya laku Rp 300 ribu,” jelasnya.

Keunikan lain dari bunga mawar Bandungan ini, jelasnya, jika semakin banyak yang menjual karena produksi melimpah, harganya juga semakin tinggi. Sebab akan banyak bakul bunga dari luar daerah yang mengambil di Bandungan ini.   

Sehingga, momentum Idul Fitri menjadi rejeki para petani di Bandungan. “Karena harga bunga mawar bisa naik lebih dari 10 kali lipat, dan para petani pun bisa meraup untung besar,” tandasnya.

Mujinah (34), salah seorang petani bunga dari Desa Gintungan, Kecamatan Bandungan mengamini hal ini. Untuk memenuhi permintaan hari raya Idul Fitri para petani telah mengupayakan strategi pembudidayaan tanaman bunga mawar ini.  

Beberapa bulan sebelum memasuki Ramadhan petani mengintensifkan perawatan dengan pemupukan. Biasanya pada bulan Rejeb, Ruwah, Poso (red; penanggalan Jawa). “Sehingga menjelang bulan baru Sawal (Syawal) tanaman bunga mawar ini bisa panen raya,” ujarnya.

Ia juga mengaku, jelang Idul Fitri kali ini, musim cukup bagus dan mendukung. Sehingga hasil bunga mawar petani melimpah. Satu keranjang bisa laku Rp 200 ribu, sementara untuk satu oncot  bisa laku dengan kisaran harga Rp 300 ribu hingga Rp 350 ribu.

Sehingga bunga mawar memang menjadi rejeki tersendiri para petani, di luar budidaya tanaman sayuran di Kecamatan Bandungan ini. “Bunga mawar ini yang membuat para petani di sini bisa 'berlebaran' atau merasakan keuntungan lebih ,” tandasnya.

Sementara itu, Marsiyam (45) pedagang lain mengakui, Bandungan juga merupakan kecamatan sentra penghasil berbagai bunga hias. Namun pada momentum hari raya idul fitri seperti sekarang ini harganya tidak seheboh bunga mawar.

Karena momentumnya lebaran, harga bunga hias juga mengalami kenaikan. Namun kenaikannya relative sedikit. Misalnya bunga krisan kelir (red;warna) yang pada hari biasa hanya dijual Rp 15 ribu per ikat (isi 10 tangkai) sekarang dijual Rp 30 ribu per ikat.

Bunga gladiola yang biasanya hanya dijual Rp 10 ribu per ikat sekarang menjadi Rp 25 ribu per ikat serta bunga sedap malam yang hanya Rp 4 ribu per ikat sekarang dijual Rp 7 ribu per ikat. “Kalau menjelang lebaran seperti ini, harga bunga mawar memang luar biasa,” tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement