REPUBLIKA.CO.ID, Warga Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, merayakan tradisi "Tumbilotohe" dengan memasang 5.000 lampu minyak dan lampu listrik yang menghiasi Desa Botuboluo, Kecamatan Biluhu.
Ketua Panitia Pelaksana Festival Tumbilotohe atau Malam Pasang Lampu Kecamatan Biluhu, Sarten Tooli di Gorontalo, Jumat, mengatakan semua lampu minyak tersebut merupakan karya pemuda setempat.
"Selain memasang lampu minyak di daratan, kami juga menampilkan 400 lampu minyak di atas air, dengan tulisan Selamat Idul Fitri dari lampu minyak," katanya.
Selain itu, Kecamatan Biluhu juga membuat miniatur Menara Pakaya yang berhiaskan lampu warna warni yang merupakan ikon Kabupaten Gorontalo.
"Tidak ketinggalan Lampu Padamala yang merupakan lampu minyak tradisional dengan menggunakan buah pepaya muda yang di taruh minyak kelapa dan sumbu," kata Sarten.
Sementara itu Kepala Desa Botuboluo Jafar Dugem menambahkan pada awalnya daerah itu merencanakan pemasangan 25.000 lampu minyak untuk menyemarakkan tradisi Tumbilotohe.
"Karena stok minyak yang terbatas, hanya mampu menyalakan 5.000 lampu saja, itu pun sudah ditambah dengan minyak tanah bantuan dari Pemerintah Kabupaten Gorontalo dan juga swadaya dari masyarakat sekitar," katanya.
Tumbilotohe merupakan kegiatan pasang lampu di malam hari menggunakan bahan bakar minyak tanah, obor dan sebagainya.
Pemasangan tumbilotohe bisa dilakukan di depan atau pekarangan rumah, halaman perkantoran hingga lapangan besar dan bisa dinikmati oleh siapapun.