REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Produsen oleh-oleh khas Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Lebaran 2017 kebanjiran pesanan dari konsumen.
"Pesanan banyak sekali, bahkan karena terlalu banyaknya, kami memilih untuk membatasi order," kata produsen slondok renteng khas lereng Merapi Purwanto di Hargobinangun, Pakem, Sleman, Jumat (23/6).
Menurut dia, setiap harinya saat ini pesanan rata-rata bisa sampai 350 paket dan per paket terdiri dari 30 renteng slondok."Pada hari biasa, hanya sekitar seratus paket saja. Kebutuhan 350 paket ini hanya untuk memenuhi permintaan toko oleh-oleh di Sleman dan Yogyakarta saja," katanya.
Ia mengatakan pada masa libur Lebaran 2017, permintaan akan melonjak signifikan. Diperkirakan bisa mencapai lebih dari 500 paket per hari. "Biasanya wisatawan di Kaliurang dan sekitarnya mampir ke sini untuk beli slondok renteng sebagai oleh-oleh," katanya.
Purwanto mengatakan, meski permintaan slondok renteng melonjak tajam, tetapi dirinya tetap membatasi pesanan. Apalagi saat Lebaran nanti. "Kami kan juga butuh istirahat, tenaga juga terbatas," katanya.
Ia mengatakan masalah bahan baku singkong tidak terlalu terkendala. "Bahan baku sudah ada langganannya sendiri." katanya.
Produsen oleh-oleh khas Sleman lainnya, Pawiro, dari Tamanmartani, Kalasan, yang membuat jenang alot mengatakan permintaan pada masa menjelang Lebaran kali ini memang paling banyak. "Para konsumen biasanya datang langsung. Banyak yang dari luar daerah juga. Jenang alot ini juga bisa tahan selama 30 hari," katanya.