REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah, pemudik terus memadati area Stasiun Gambir, Jakarta, untuk pulang ke kampung halaman. Kepala Stasiun Gambir Rizki Afrida menginformasikan, tercatat 16.568 penumpang yang berangkat dari Gambir pada Sabtu (24/6) hingga pukul 08.30 WIB.
"Sejak awal periode mudik, yaitu pada H-10 atau 15 Juni 2017, keberangkatan penumpang tercatat sebanyak 13 ribuan. Jumlahnya melonjak sejak H-4 yang rata-rata per hari memberangkatkan 16 ribuan penumpang," kata Rizki.
Ia menyebutkan, jumlah pemudik yang diberangkatkan dari Gambir pada tahun ini secara kumulatif meningkat dibandingkan tahun lalu. Data dari Posko Angkutan Lebaran 2017 per 23 Juni 2017 pukul 24.00, Gambir memberangkatkan 140.165 penumpang pada 2017 sementara tahun lalu di periode yang sama hanya 115.822 penumpang.
Menurut Rizki, hal tersebut dipengaruhi jumlah kereta api tambahan yang tersedia di Stasiun Gambir. Gambir yang tahun lalu hanya menyediakan enam kereta api tambahan, tahun ini menyediakan 12 KA tambahan, yang empat di antaranya merupakan KA fakultatif.
Rizki mengatakan, selama periode mudik Lebaran, Stasiun Gambir menyiagakan 40 armada kereta api, terdiri dari 28 KA reguler dan 12 KA tambahan. Belasan ribu penumpang berangkat setiap harinya menuju berbagai daerah di pulau Jawa seperti Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, hingga paling jauh menuju Malang.
Ia memprediksi jumlah penumpang akan tetap stabil hingga H+1, lantas terus mengalami penurunan setelah tiga hari pascaLebaran. Rizki mengakui belum ada kendala berarti sampai saat ini, baik dari segi keamanan maupun pelayanan penumpang di Stasiun Gambir.
"Ada tambahan personel keamanan dari TNI/Polri, pemberlakuan cek kendaraan saat masuk area stasiun, penambahan fasilitas ruang tunggu dan musala, juga tambahan tiga titik posko kesehatan selain klinik yang sudah dimiliki Gambir di dalam area stasiun," ujarnya.