Sabtu 24 Jun 2017 13:27 WIB

Beri Santunan Korban Perahu Terbalik, Mensos Kenang Almarhum Suami

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kanan)
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memberi santunan keluarga korban perahu terbalik di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat malam (23/6). Keluarga korban bencana perahu terbalik di Sungai Berantas itu, masing-masing mendapat santunan sebesar Rp 15 juta.

Terkait jumlah nominal santunan, Khofifah mengatakan, sama dengan santunan bencana alam yang lain. Seperti bencana longsor di Ponorogo, Nganjuk, Aceh dan Papuan beberapa waktu lalu. "Untuk indeks sesuai Permensos, Rp 15 juta," kata Khofifah dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (24/6).

Pada kesempatan itu, Mensos juga memberi semangat kepada para keluarga korban bencana yang terjadi pada 13 April lalu. Agar bisa memahami keluarga korban, Khofifah menceritakan apa yang dia rasakan ketika kehilangan suami tercintanya, Indar Parawansa tiga tahun silam.

"Sebentar lagi, kita sudah memasuki Hari Raya Idul Fitri. Keindahan tahun lalu, tidak lagi kita rasakan di tahun ini. Saya merasakan sekali saat suami saya dipanggi tiga tahun lalu oleh Allah," ucap Khofifah.

Diakuinya, betapa berat rasa kehilangan yang dialaminya. Ketika kehilangan suami tercintanya, Khofifah mengaku sempat terpuruk. Bahkan, seolah protes pada keadaan. Saat itu, lanjutnya, dia merasa bahwa suaminya adalah miliknya.

"Tapi ternyata hanya titipan dari Allah. Ketika saya menemukan ijazah suami saya, hari itu saya merasa untuk siapa sekolah tinggi-tinggi. Begitu banyak penghargaan, untuk apa kalau begini," kata Khofifah.

"Saya merasa seperti kaum Jabariyah, kaum Fatalisme (paham keterpaksaan). Tapi mari kita kembalikan semuanya: ini semua milik Allah, titipan Allah. Mari kita jadikan muhasabah bersama. Mari kita sayangi keluarga kita, anak-anak kita. Tapi ketika semuanya dipanggil oleh Allah, kita kembalikan semuanya," tambah Khofifah.

Seperti diketahui, pada 13 April 2017, di Sungai Berantas yang ada di Desa Balongbendo, Sidoarjo terjadi insiden perahu terbalik. Tujuh orang dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah lima warga Sidoarjo, satu warga Gresik dan satu lagi warga Mojokerto.

Korban meninggal warga Sidoarjo adalah; Kusnari (45), warga Balongbendo, Nur Kolis (40) dan Khairun Nisa (38), juga warga Balongbendo, serta Suryasih (40) dan Misah (45) warga Kalimati. Sedangkan yang warga Gresik adalah Ujang (60) dan Rozikin (45) asal Mojokerto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement