REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Dewan Fiqih Amerika Utara (FCNA) telah mengumumkan Hari Raya Idul Fitri tahun ini akan jatuh pada Ahad (25/6) besok. FCNA tidak mendasarkan penentuan bulan baru 1 Syawal berdasarkan pengamatan bulan atau rukyat melainkan penghitungan astronomi (hisab).
FCNA melalui laman resminya menyatakan metode yang dilakuan berdasarkan penghitungan astronomi yang diterima secara syariah untuk menentukan bulan batu. "Termasuk awal Ramadhan dan Syawal," ujar FCNA, dilansir dari Morocco World News, Sabtu (24/6).
Dewan juga menyatakan sesuai penghitungan astronimi bulan baru muncul pada Sabtu, 24 Juni 2017, pukul 02:33 Waktu Universal. Pada hari ini, di suatu tempat yang dekat dengan Afrika Selatan ketika matahari terbenam, jarak sudut atau elongasi bulan adalah 8 derajat dan bulan berada 5 derajat di atas matahari.
"Karena itu, hari pertama Syawal 1438 adalah pada Ahad, 25 Juni 2017, insya Allah," ujar FCNA.
Kendati demikian, komite lokal di New York, Amerika Serikat, tetap melakukan pengamatan hilal. Sejumlah komunitas Muslim di Amerika Serikat juga mengikuti pemantauan hilal yang dilakukan Mahkamah Agung Arab Saudi.
Mahkamah Agung Saudi akan menggelar sidang penentuan 1 Syawal melalui metode rukyat pada Sabtu hari ini. Negara lain yang juga mengikuti penetapan kalender Hijriah oleh Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, dan Mesir.
Merujuk pada ketetapan FCNA, umat Islam di Amerika Utara yang merayakan Idul Fitri besok berarti menjalani Ramadhan selama 29 hari. Muslim di belahan utara Amerika memulai bulan suci pada 27 Mei 2017.
Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Qatar, Mesir, Turki, Iraq, Iran, Suriah, dan negara-negara Eropa juga memulai Ramadhan pada tanggal tersebut. Begitu pula dengan Muslim Indonesia yang menjalani puasa hari ke-29 pada Sabtu ini akan menunggu hasil pemantauan hilal atau bulan baru oleh Kementerian Agama.
Negara lain seperti India, Pakistan, dan Bangladesh, yang mulai berpuasa pada 28 Mei 2019 baru akan melakukan pemantauan hilal pada Ahad (27/6) besok. Jika hilal terlihat maka negara-negara itu akan merayakan Hari Raya pada Senin (28/6).
Sedangkan Perkumpulan Atronomi Rabat memprediksikan Hari Raya Idul Fitri di Maroko akan jatuh pada Senin. Seperti dilansir China Daily, Muslim Uighur di Xinjiang, Cina, juga berlebaran pada Senin.