Sabtu 24 Jun 2017 19:45 WIB

Kemenlu: Tidak Ada WNI Korban Bom di Pakistan

Bom bunuh diri kembali meledak di Pakistan/ilustrasi.
Bom bunuh diri kembali meledak di Pakistan/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan bom di Quetta dan Parachinar, Pakistan yang mengakibatkan setidaknya 25 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka.

Hingga berita ini disiarkan, sesuai laporan dari KBRI Islamabad, tidak ada laporan mengenai adanya WNI yang menjadi korban dalam serangan bom tersebut, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Sabtu (24/6).

Sebelumnya, serangan bom menewaskan hampir 30 orang di Pakistan pada Jumat (23/6). Satu bom mobil bunuh diri menewaskan setidak-tidaknya 13 orang di Quetta dan dua ledakan lagi menewaskan sedikitnya 15 orang di Parachinar.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Islamabad terus berkoordinasi dengan otoritas keamanan setempat untuk mendapatkan perkembangan informasi terakhir. Berdasarkan catatan KBRI Islamabad, terdapat 955 WNI di Pakistan.

Pemerintah Indonesia mengimbau WNI yang berada di Islamabad untuk meningkatkan kewaspadaan, menghindari wilayah-wilayah rawan dan selalu waspada serta selalu mengikuti perkembangan situasi setempat. Bagi WNI yang memerlukan informasi, dapat memghubungi "hotline" KBRI Islamabad pada nomor +922832012 dan +923448544111.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement