REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Enam anak-anak sebuah desa di Pakistan barat laut tewas pada Ahad (25/6). Peristiwa itu terjadi saat mereka mengambil peledak, yang terlihat seperti mainan.
Pejabat tinggi pemerintah Muhammad Sohaib mengatakan, sedikitnya sudah 31 orang, termasuk beberapa anak-anak, cacat atau terbunuh dalam ledakan dari peledak IEC, sejak 2016 di wilayah Waziristan Selatan, bagian dari daerah kesukuan Pakistan. Muhammad Umer, yang keponakannya termasuk satu dari dua anak-anak terluka dalam ledakan tersebut, mengatakan, anak-anak sedang bermain saat menemukan sesuatu, yang tampak seperti mainan.
"Empat dari mereka meninggal di tempat, satu dalam perjalanan ke rumah sakit, dan satu lagi di rumah sakit," katanya.
Muhammed Sohaib mengatakan, pihak berwenang akan memberikan ganti rugi kepada keluarga. Pada Sabtu, dua anak terbunuh di desa terdekat ketika menginjak ranjau darat saat bermain di ladang.
Lebih dari satu juta orang mengungsi dari wilayah tersebut setelah tentara Pakistan mulai memerangi Taliban pada tahun 2009, menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa. Banyak yang kembali ke rumah tahun ini.
Penduduk Waziristan Selatan sering harus menempuh perjalanan lima sampai enam jam untuk mendapatkan perawatan kesehatan dan rumah sakit di ibu kota kabupaten Wana. Rumah sakit itu pun memiliki perlengkapan kesehatan yang sangat kurang.