REPUBLIKA.CO.ID,
BANTUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah mempersiapkan penanganan jika ada wisatawan pantai selatan daerah ini yang terkena sengatan ubur-ubur selama libur Lebaran 2017.
"Mudah-mudahan ubur-ubur tidak muncul di pantai selama musim libur Lebaran, namun semuanya sudah kami antisipasi jika ada wisatawan yang kena," kata Kepala Pelaksana BPBD Bantul Dwi Daryanto di Bantul, Senin.
Menurut dia, kemunculan ubur-ubur atau binatang menyerupai gelembung udara warna biru di pantai selatan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya biasanya terjadi pada musim kemarau dengan cuaca dingin pada malam hari.
Namun demikian, kata dia, bertepatan dengan libur Idul Fitri 1438 Hijriah ini tidak seperti pada musim kemunculan ubur-ubur, sehingga memang binatang yang bisa menyengat apabila disentuh manusia itu kecil kemungkinan muncul pada sekarang ini.
"Ubur-ubur tidak bisa kita cegah, namun kebetulan saat ini musim angin barat kencang, jadi tidak ada ubur-ubur. Mudah-mudahan sampai selesai libur sekolah, tidak ada binatang ubur-ubur di pantai Bantul," katanya.
Akan tetapi, kata dia, persiapan penanganan atau pertolongan pertama wisatawan yang tersengat ubur-ubur sudah dilakukan dengan penempatan personel dengan melibatkan tenaga medis atau kesehatan di posko kawasan wisata.
"Setiap pos yang didirikan di pantai selatan sudah koordinasi dengan Dinkes dan yang pasti ada tenaga medis. Teman-teman petugas medis kita sudah terbiasa menangani wisatawan yang terkena sengatan ubur ubur," katanya.
Sementara itu, terkait dengan personel SAR pantai, BPBD menerjunkan sekitar 90 personel untuk pengamanan kawasan pantai selatan mulai dari Pantai Parangtritis, Pantai Depok hingga ke barat Pantai Baru yang berkaitan dengan kecelakaan laut.
"Kita ada sebanyak 92 personel anggota SAR yang selalu siap siaga untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan di semua objek wisata pantai di Bantul," katanya.