Selasa 27 Jun 2017 07:10 WIB

Pemilik Perusahaan Farmasi Terbukti Sebar Meningitis di AS

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Ruam di tubuh penderita meningitis
Foto: Independent
Ruam di tubuh penderita meningitis

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Pemilik perusahaan farmasi New England Compounding Centre (NECC), Barry Caden (50 tahun), dijatuhi hukuman penjara selama sembilan tahun, pada Senin (26/6). Caden dianggap bertanggung jawab atas kematian 76 orang dalam wabah meningitis nasional yang terjadi di Amerika Serikat (AS) pada 2012.

"Maaf atas kehilangan luar biasa kalian," kata Barry Cadden kepada keluarga korban setelah putusan pengadilan, sambil menyeka matanya, dikutip Time.

Puluhan keluarga korban meninggal telah meminta hakim untuk memberi hukuman seberat-beratnya kepada Cadden. Cadden sebelumnya pernah dibebaskan dari tuduhan pembunuhan di bawah undang-undang federal, namun ia kemudian dihukum atas tuduhan konspirasi dan kecurangan.

Wabah meningitis dan infeksi lainnya ditemukan terjadi di 20 negara bagian AS saat itu. Setelah dilacak, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan wabah tersebut berasal suntikan steroid yang terkontaminasi yang dibuat oleh NECC.

Suntikan itu sebagian besar diberikan pada orang-orang yang mengeluh menderita nyeri punggung. CDC menetapkan jumlah korban tewas mencapai 76 orang dan 700 lainnya ikut terjangkit wabah ini, terutama di wilayah Indiana, Michigan, dan Tennessee.

Skandal tersebut mendorong adanya peningkatan pengawasan terhadap industri farmasi. Industri ini berbeda dari apotek biasa karena mereka menggunakan obat campuran khusus dan memasoknya secara langsung ke rumah sakit dan dokter.

Jaksa Amanda Strachan mengatakan Cadden mengelola NECC yang berbasis di Framingham ini dengan cara yang berbahaya. Cadden melanggar peraturan industri farmasi dalam upaya untuk mendorong produksi dan menghasilkan lebih banyak uang.

NECC menggunakan bahan kadaluarsa dan dan peralatan yang dipalsukan untuk membuat ruangan pembuatan obat terlihat bersih. Setelah wabah terjadi, CDC menemukan beberapa sumber kontaminasi di dalam ruangan, termasuk dari air, udara, dan tangan yang terkontaminasi jamur dan bakteri.

Penny Laperriere, yang suaminya meninggal setelah menerima suntikan steroid yang terkontaminasi dari NECC, mengatakan hidup keluarganya telah hancur. Dia mengatakan suaminya, Lyn, menerima suntikan untuk pengobatan nyeri punggung dan meninggal dunia pada 2012.

Strachan meminta hakim menghukum Cadden hingga 35 tahun penjara. Namun, pengacara Cadden, Bruce Singal, mengatakan kliennya hanya akan mendapatkan hukuman dua sampai tiga tahun penjara.

Menurut Singal, Cadden tidak bertanggung jawab atas kematian tersebut dan ia justru menyalahkan Glenn Chin, seorang apoteker pengawas yang mengelola ruangan tempat obat dibuat. Chin mengaku tidak bersalah, tapi dia akan segera diadili pada September mendatang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement