Selasa 27 Jun 2017 08:40 WIB

Personel Dishub Bantul Diprioritaskan di Jalur Wisata

Red: Nur Aini
 Ribuan wisatawan memadati Pantai Parangtritis, Yogyakarta, Ahad (19/7). (Republika/Agung Supriyanto)
Ribuan wisatawan memadati Pantai Parangtritis, Yogyakarta, Ahad (19/7). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menempatkan personel dititikberatkan pada akses lokasi wisata setelah perayaan Idul Fitri 1438 Hijriah untuk pengamanan arus lalu lintas.

"Mulai 25 Juni sampai 3 Juli 2017 penempatan personel dititikberatkan pada akses maupun jalur-jalur menuju lokasi wisata," kata Kepala Dishub Bantul, Aris Suharyanto di Bantul, Selasa (27/6).

Menurut dia, pengamanan arus lalu lintas setelah hari raya Lebaran berbeda dibanding pengamanan arus mudik atau sebelum Lebaran yang dititikberatkan pada jalur-jalur utama mudik Lebaran mulai 19 Juni sampai 24 Juni 2017. Beberapa jalur dan lokasi wisata yang jadi prioritas pengendalian di antaranya sepanjang Jalan Parangtritis menuju Pantai Parangtritis, sepanjang Jalan Imogri sebagai jalur wisata menuju Mangunan Dlingo.

Selanjutnya lokasi objek wisata di wilayah perbukitan Mangunan, di Kasongan (Jalan Bantul) sebagai sentra kerajinan gerabah dan Manding (Jalan Parangtritis) sebagai lokasi objek wisata kerajinan kulit. Ia mengatakan, selain pada lokasi wisata, penempatan personel perhubungan setelah hari H Lebaran juga dititikberatkan pada jalan masuk Bantul dan pusat-pusat kegiatan masyarakat yang berpotensi ramai dikunjungi.

"Selama masa libur Lebaran ini personel yang diterjunkan untuk bertugas melakukan pengamanan sebanyak 123 anggota yang tersebar di beberapa lokasi baik di pos pantau maupun pos pelayanan," katanya.

Selama libur Lebaran 2017, Dishub menyiapkan tujuh pos pantau dengan satu Pos Induk di Gabusan, dan enam pos lainnya di Sedayu (Jalan Wates), Srandakan, depan Pasar Bantul, Pasar Piyungan, Pos Gondowulung dan Pos Druwo. "Kami juga mengimbau truk, bus besar agar tidak melintasi tanjakan Mangunan-Imogiri untuk meminimalisasi kecelakaan ataupun kemacetan lalu lintas di jalur wisata tersebut," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement