Selasa 27 Jun 2017 10:48 WIB

Aturan Ganjil-Genap tak Berlaku Selama Libur Lebaran

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Yudha Manggala P Putra
Papan bertulisakan pemeriksaan kendaraan ganjil-genap diletakan di kawasan pembatasan lalu lintas ganjil-genap di sekitar Bundaran Senayan, Jakarta, Selasa (30/8).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Papan bertulisakan pemeriksaan kendaraan ganjil-genap diletakan di kawasan pembatasan lalu lintas ganjil-genap di sekitar Bundaran Senayan, Jakarta, Selasa (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama libur hari Raya Idul Fitri 1438 H, peraturan kendaraan berplat ganjil genap tidak diterapkan di semua ruas jalan protokol di Ibu Kota. Semua kendaraan pun dibolehkan melewati jalur-jalur protokol itu.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Halim Pagarra mengatakan tidak diberlakukannya aturan ganjil genap memang karena libur Hari Raya atau hari libur nasional lainnya. Namun, untuk lebaran ini, polisi melakulan perpanjangan disesuaikan dengan libur cuti bersama hari lebaran.

"Tidak diberlakukan (Ganjil Genap) hingga nanti setelah lebaran, tanggal 2 Juli 2017 di jalur protokol," kata Halim pada Republika.co.id, Selasa (27/6).

Halim menambahkan, ganjil-genap telah berhenti diberlakukan sebelum hari raya Idul Fitri. Menurut dia, hal ini telah diterapkan sesuai aturan yang berlaku.

"Ada keputusan gubernur, ada peraturannya tahun 2016 yang menyatakan begitu, tidak diberlakukan untuk libur nasional untuk lebaran dengan cuti bersama tidak diberlakukan juga," ujar dia.

Pantauan Republika.co.id, sejumlah ruas jalan protokol dengan aturan ganjil genap, yakni Jalan MH Thamrin dan Jalan HR Rasuna Said terpantau lengang. Begitu juga kendaraan yang melintas di ruas Jalan Gatot Subroto, kendaraan yang melintas terpantau lancar. Kendaraan dengan plat apapun bebas melewati ruas jalan-jalan itu.

Halim mengatakan, aturan ini akan diberlakukan kembali saat libur lebaran usai. "Tanggal 3 Juli kita berlakukan kembali," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement